Metropolitan
Picu Penyakit Bagi Warga Sejak 2018, KPAI Sebut Pencemaran Batu Bara di Marunda Sangat Meresahkan
Berlangsung Sejak Tahun 2018, KPAI Sebut Pencemaran Batu Bara di Marunda Sangat Meresahkan
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILINCING - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai pencemaran batu bara di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara sangat meresahkan.
Pasalnya, pencemaran yang memicu penyakit bagi warga itu diketahui sudah berlangsung sejak tahun 2018 silam.
“Kisah yang disampaikan warga menunjukkan pencemaran batu bara ini nyata dan sudah pada level membahayakan kesehatan warga Rusun Marunda,” ucap Komisioner KPAI Retno Listyarti, Minggu (13/3/2022).
Retno menceritakan ia mendapatkan cerita dari seorang ibu dari 4 orang anak yang di antaranya berkebutuhan khusus (autis) dan sensitif dengan udara kotor, terdampak pencemaran batu bara.
Ibu tersebut terpaksa menitipkan anaknya kepada sang nenek dikarenakan pencemaran yang sudah sangat meresahkan.
Baca juga: Bus Transjakarta Tabrak Pembatas Jalan, Solarnya Tumpah-Banyak Pengendara Sepeda Motor Tumbang
Bahkan pada saat memasak, makanan juga terkontaminasi abu batu bara.
Baca juga: Banyak Anak-anak Terserang Penyakit Imbas Pencemaran Batu Bara, KPAI Desak Pemprov DKI Turun Tangan
Pengakuan serupa juga disampaikan warga yang tinggal dekat dengan Pelabuhan Marunda dimana keluarganya maupun warga sekitar mengalami penyakit pernafasan akibat pencemaran batu bara.
“Semakin hari semakin memburuk terhadap kesehatan warga termasuk anak-anak,” katanya.
Mengingat banyak anak-anak yang terdampak pencemaran batu bara, KPAI akan meneruskan informasi tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup.
“Pemerintah Provinsi harus segera bertindak untuk menyelamatkan anak-anak, kepentingan terbaik bagi anak harus menjadi dasar tindakan cepat,” ungkap Retno.