Berita Depok
Kembali Produksi Usai Mogok Kerja Tiga Hari, Pengrajin Tahu di Kota Depok Terpaksa Naikan Harga Jual
Kembali Produksi Usai Mogok Kerja Tiga Hari, Pengrajin Tahu di Kota Depok Terpaksa Naikan Harga Jual. Berikut selengkapnya
Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Pasca melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari sejak Senin (21/2/2022) kemarin, sejumlah pengrajin tahu kembali melakukan aktivitas produksi pada Rabu (23/2/2022) sore.
Satu diantaranya adalah Pabrik Tahu si Bungsu yang terletak di Jalan Kapuk RT 02/RW 02, Pondok Cina, Beji, Kota Depok.
Pukul 15.30 WIB, sejumlah pekerja berada di posnya masing-masing.
Ada yang menghaluskan kacang kedelai menjadi bubur dengan mesin penggiling, ada juga yang memasak adonan kacang kedelai di tungku panas hingga sejumlah pekerja yang betugas mencetak adonan menjadi bakal tahu di papan kayu berukuran 50 x 40 sentimeter.
Menurut keterangan dari Irfan Suhendar (40), Pabrik Tahu si Bungsu sanggup mengolah 3,5 kuintal kacang kedelai per harinya.
Pria kelahiran Cibuntu, Bandung ini menjelaskan pabriknya hanya menjual satu jenis tahu, yakni tahu bandung kuning yang biasanya didistribusikan ke Pasar Agung Depok dan Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan.
"Kalau di Pasar Pondok Labu saya memang masih jualan di sana, ada lapak juga," kata Irfan saat ditemui di lokasi pada Rabu (23/2/2022), sore.
Irfan menjelaskan, nama 'si Bungsu' diambil dari status ibunya yang merupakan anak terakhir. Ifran merupakan generasi kelima yang menjalankan pabrik tahu tersebut.
"Pabrik ini dari uyut saya. Turun ke kakek, ke ibu, lalu ke kakak, dan ke saya. Pas awal-awal pabrik ini dibuka itu di Bandung. Pindah ke sini sejak tahun 2012," sambung Irfan.
Baca juga: Stabilisasi Harga, Puskopti DKI Jakarta Minta Bulog Jadi Importir Tunggal Kedelai
Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang Pasar Cisalak Bakal Mogok Dagang Tiga Hari
Ayah dari dua orang anak ini mengatakan, produksi tahu yang dilakukan di pabriknya menggunakan kedelai import yang ia beli seharga Rp 11.000 per kilogram.
Pabrik yang biasa mulai beroperasi sejak pukul 14.00 WIB hingga tengah malam ini rata-rata memiliki omset sebesar Rp 150 juta per bulan.
Usai melakukan aksi mogok produksi, Irfan mengatakan pabriknya akan menaikkan harga jual tahu sebesar Rp 2000 per papan.
"Per papan paling kecil 100 isinya biji, tapi ada yang 80 dan 90 biji. Ukuran tahu bisa beda-beda, rata-rata 7 kali 6 senti," jelasnya.
Sore itu, kondisi di dalam pabrik cukup panas. Panas yang ditumbulkan dari bakaran kayu itu terasa awet di ruang seluas satu lapangan bola voli tersebut.
Dengan adanya aksi mogok produksi, pemerintah bisa membuat kebijakan penurunan harga kacang kedelai.
