Berita Depok
Harga Kedelai Melonjak Tinggi, 120 Pengrajin Tahu-Tempe di Kota Depok Sepakat Mogok Produksi 3 Hari
Harga Kedelai Melonjak Tinggi, 120 Pengrajin Tahu-Tempe di Kota Depok Mogok Produksi. Ini tuntutan mereka
Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Harga kedelai yang terus merangkak naik memicu kejenuhan para pengrajin tahu-tempe di Kota Depok.
Tercatat, sebanyak 120 pengrajin tempe di sentra produksi tempe RT 03/01, Tugu Cimanggis, Depok melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, yakni mulai dari Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).
Menurut keterangan dari Suprapto (43) salah satu pengrajin tempe mengatakan, saat ini harga kedelai menyentuh angka Rp 12.000 per kilo dari sebelumnya di harga Rp 8.000 per kilo.
Sementara untuk kedelai dengan bobot 1 kuintal, Surapto harus merogoh kocek sebesar Rp 1.125.000 dari harga sebelumnya Rp 800.000 per kuintal.
"Kami mogok produksi karena harga kedelai tidak sesuai dengan harga jual. Terlalu mahal. Saat ini sudah mendekati Rp 12.000 per kilo. Sehari bahkan bisa naik dua kali dalam minggu-minggu ini," kata Suprapto saat ditemui di lokasi pada Senin (21/2/2022).
Pria asal Pemalang, Jawa Tengah ini menambahkan, selama dua minggu bertahan di tengah naiknya harga kedelai, Suprapto mengecilkan takaran atau ukuran tempe yang dia jual tanpa menaikkan harga tempet.
"Saya menjualnya per biji, ada yang Rp 6.000, Rp 12.000 dan Rp 4.000," sambungnya.
Rencananya, usai melakukan aksi mogok produksi, Suprapto akan kembali membuat tempe pada Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Produksi 7.800 Ton Sampah Setiap Hari, Anies Ingatkan Masyarakat Ikut Reduksi Sampah dari Rumah
Baca juga: Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi, Berharap Ada Tindakan dari Pemerintah Atas Kenaikan Harga Kedelai
Apabila pada saat itu harga kedelai masih tinggi, ia akan menaikkan harga tempe yang ia buat.
"Karena kalau tidak dinaikkin kami gak kebeli kacang kedelai. Untuk harga loncatan itu tidak terjangkau kalau cuma mengurangi takaran. Harus menaikkan harga," ujar Suprapto.
Harga tempe yang dia buat akan dinaikkan Rp. 1000 per buah.
"Naik rata-rata hampir Rp 1000. Rp 4.000 menjadi Rp 5000, yang Rp 12.000 menjadi Rp 13.000 dan yang Rp 5000 ke Rp 6000," ujarnya.
Suprapto berharap, Pemerintah ikut membantu menyelesaikan harga kacang kedelai agar lebih stabil.
Baca juga: Ketua Umum PBSI Apresiasi Prestasi Garuda Muda di Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu 2022 di Malaysia
Baca juga: Luncurkan Satelit Baru pada 2024, Telkomsat Bertekad Masuk 3 Besar Pemain Satelit di Asia
Hal yang sama juga dikatakan oleh Rasjani (49). Ketua Umum Paguyuban Pengrajin Tempe Dadi Rukun ini berharap bentuk protes ini bisa direspons oleh pemerintah.
"Harapan kami bersama kawan-kawan tukang tempe pemerintah mendengarkan kami, menstabilkan harga kedelai, itulah harapan satu-satunya kami kepada pemerintah," kata Rasjani.
