Berita Depok
Jatuh Cinta dengan Barang Bekas Sejak Kecil, Nurcholis Agi Sukses Bangun Mal dan Wisata Rongsok
Nurcholis Agi: Jurangan Barang Bekas di Kota Depok, Dirikan Mal dan Wisata Rongsok. Berikut Kisahnya
Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
Selang beberapa tahun, Agi mendapat tawaran untuk mendirikan Wisata Rongsok di Jalan Kukusan Raya No 139.
Awal Mula Suka Barang Bekas
Kecintaannya akan barang bekas bermula saat Agi berusia 11 tahun.
Saat itu, pada tahun 1977, dirinya mulai mencari barang bekas di sebuah tempat pembuangan sampah di daerah Kukusan, Beji.
"Ada sampah dari Jakarta dateng dan dipakai untuk pupuk kebun. Nah itu saya cari kadang-kadang dapat besi, tembaga, kabel, alumunium. Saya kumpulkan lalu saya kilo untuk beli roti," kenang Agi.
Saat usia baru menginjak 11 tahun, barang bekas bukan barang baru bagi Agi.
Pasalnya, ayahnya pernah menjadi pengepul dan membuka lapak besi tua di daerah Banyuwangi, Jawa Timur di tahun 1976.
Agi bersama kedua orangtuanya pindah ke Kota Depok saat usianya baru menginjak delapan tahun.
"Saya sejak kecil bersama orang tua memang pengepul barang bekas di Banyuwangi. Tahun 1976 ayah saya buka lapak besi tua tapi gak berhasil," paparnya.
Selain menjadi tempat buangan dari Mal Rongsok, Wisata rongsok juga menjadi tempat jual-beli tanaman bekas.
Sesuai namanya, Wisata Rongsok juga menyediakan fasilitas wisata dan cafe bagi para pengunjung.
Di sana, pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman dengan suasana cafe barang bekas.
"Di sana (Wisata Rongsok) komplit. Ada jual beli tanaman, ada cafe dan tempat makan serta bermain musik," ujar Agi.
Sebelum menjadi juragan barang bekas, Agi pernah menjajaki sejumlah peruntungan seperti membuka jasa bengkel motor, jasa servis komputer, jasa bengkel mobil, renovasi rumah, dan studi musik.
"Saya usaha bengkel motor tahun 1993, trus buka bengkel mobil, bengkel handphone, kemudian buka renovasi rumah lalu studio musik, trus usaha pengobatan. Itu berurutan dari tahun 1993,1994, 1995, dan 1996," jelasnya.