Metropolitan
Dihalangi Warga yang Bermukim di Lahan Pertamina, Saluran PHB Lemigas Puluhan Tahun Tak Terawat
Dihalangi Warga yang Bermukim di Lahan Pertamina, Saluran PHB Lemigas Puluhan Tahun Tak Terawat
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN - Jorok dan penuh sampah.
Menjijikkannya kondisi saluran penghubung (Phb) Lemigas yang terletak di Jalan Pasar Minggu Raya, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (20/2/2022) kian memprihatinkan.
Saluran air yang membelah lahan milik Pertamina atau dikenal bernama Pancoran Buntu II itu terlihat dipenuhi sampah dengan genangan air yang menghitam.
Akibat tertimbun sampah, batas turap maupun pembatas saluran penghubung kini sudah tak terlihat lagi.
Pada beberapa titik, turap beton terlihat ambruk hingga menyebabkan pendangkalan.
Namun, pemicu utama pendangkalan saluran berasal dari aneka sampah rumah tangga hingga bangkai hewan.
Sampah tersebut diduga berasal dari warga yang tinggal di lahan Pertamina.
Mereka menjadikan saluran air sebagai lokasi pembuangan sampah sejak lama
Baca juga: Puluhan Tahun Dikuasai Warga Pendatang, Lahan Pertamina di Pancoran Buntu Kini Jadi Lapak Pemulung
Baca juga: Penuh Sampah dan Sangat Kumuh, Warga Keluhkan Kawasan Pancoran Buntu II Jadi Sarang Penyakit
Tak terawatnya saluran air tersebut diakui Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) SDA Jakarta Selatan, Junjung telah terjadi selama puluhan tahun belakangan.
Penyebabnya, diungkapkan Junjung karena warga yang bermukim di lahan milik Pertamina itu selalu menghalang-halangi petugas untuk masuk ke kawasan.
Terlebih ketika petugas membawa alat berat.
Warga yang diketahui berprofesi sebagai pemulung itu katanya khawatir petugas akan membongkar bangunan mereka.
"Jadi gara-gara alat berat nggak bisa masuk lokasi. Warga kira bangunan mereka bakal ditertibkan, padahal kita cuma mau kuras saluran, makanya kondisinya kayak begini," ungkap Junjung dihubungi pada Minggu (20/2/2022).
Oleh karena itu, lanjutnya, sejak puluhan tahun lalu saluran tak terawat.
Saluran tak hanya menjadi dangkal akibat sampah, tetapi juga rawan penyakit.
Selain itu, fungsi pengendalian banjir saluran PHB pun tidak berjalan, padahal saluran Lemigas bertujuan untuk kendalikan banjir di kawasan Pancoran.
"Segera kita akan kerjakan, karena pertama kondisinya dangkal, kedua rawan penyakit dan banyak sampah. Soal penolakan nanti kita akan kordinasikan dengan pihak terkait," jelas Junjung.
"Yang pasti saluran harus dinormalisasi dulu," tegasnya.