Covid Bogor

Bima Arya Minta Rumah Sakit di Kota Bogor Jadikan Tempat Tidur Umum untuk Pasien Covid-19

Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Forkopimda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor

Editor: murtopo
Dok. Pemkot Bogor
Bima Arya Sebut Angka Harian Kasus Covid Kota Bogor Dekati Puncak Penularan Varian Delta. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Wali Kota Bogor, Bima Arya meminta rumah sakit di Kota Bogor untuk mengkonversi tempat tidur umum menjadi tempat tidur bagi pasien Covid-19.

Hal itu diungkapkan Bima Arya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Forkopimda ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor untuk memastikan kesiapan fasilitas rumah sakit menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Bima Arya didampingi Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kepala Kejari Kota Bogor, Sekti Anggraini dan unsur forkopimda lainnya.

Sidak yang dilaksanakan ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor ini kata dia, merupakan instruksi pemerintah pusat untuk mengecek Bed Occupancy Rate (BOR) dan juga untuk memastikan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan gejala sedang dan berat.

Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Bogor, Kini Mencapai 8.173 Orang, Tambahan 711 Kasus Positif Baru

Kata Bima Atya Kota Bogor mencatatkan penambahan 741 kasus baru pada, Sabtu (5/2) lalu.

Angka harian itu mendekati jumlah puncak penularan virus Covid-19 varian delta.

Sementara untuk pasien dengan gejala ringan cukup dengan menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah.

“Untuk itu kita pastikan kesiapan fasilitas perawatan pasien Covid-19, khususnya tempat tidur.

Baca juga: Graha Wisata Ragunan Siap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

Secara keseluruhan tempat tidur di rumah sakit sudah di konversi, di antaranya di Rumah Sakit Hermina, RSUD Kota Bogor dan Bogor Senior Hospital," kata Bima Arya di RSUD Kota Bogor, Senin (7/2/2022).

Bima Arya menyebut, sejauh ini BOR di Kota Bogor masih terkendali dan berada di angka 31 persen.

Artinya warga yang dirawat lebih banyak memiliki gejala ringan dan kondisinya masih terkendali.

Berbeda hal dengan beberapa kota yang mengalami peningkatan tren.

Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Bogor, Kini Mencapai 8.173 Orang, Tambahan 711 Kasus Positif Baru

“Artinya semua pihak tidak boleh lalai dan lengah. BOR ini harus di monitor terus.

Jika terus merangkak naik, berarti ada sesuatu yang harus kita antisipasi.

Hanya ketika BOR RSUD Kota Bogor mencapai 80 persen, rumah sakit perluasan akan kita aktivasi, tapi saat ini belum," katanya.

Pihaknya juga ingin memastikan prioritas bagi warga yang harus didahulukan dan rumah sakit yang di cek sudah menaati instruksi tersebut, demikian juga di fasilitas ICU.

Baca juga: Satgas Covid-19 Bandara Soetta Diminta Perketat Skrining Terhadap Orang yang Datang dari Luar Negeri

"Pasien yang dirawat kondisinya yang berat sebagian besar karena komorbid dan lansia.

Sebagian besar juga yang dirawat adalah yang belum di vaksin,” jelas Bima Arya.

Untuk pasien Covid-19 yang berasal dari luar Kota Bogor dan belum di vaksin, ia akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.

Usai sidak ke rumah sakit, rombongan mengunjungi beberapa warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di wilayah Kecamatan Bogor Timur.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tapos Tinggi, Camat Abdul Mutolib Minta Kampung Siaga Tangguh Jaya di RW Digiatkan

Menurut Bima Arya, warga yang isoman harus juga diperhatikan.

“Satgas (Covid-19) kewilayahan akan segera di aktivasi, RW Siaga dan Puskesmas diminta untuk berkoordinasi dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, semua.

Lakukan monitoring dan sosialisasi penggunaan telemedicine untuk memonitoring warga isoman,” katanya.

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Bima Arya dan Forkopimda Cek Kesiapan Rumah Sakit.

Di antaranya di Rumah Sakit Hermina, RSUD Kota Bogor dan Bogor Senior Hospital, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta PPKM Mikro Kembali Diterapkan di Bogor untuk Tekan Lonjakan Covid-19

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menambahkan, sejalan penanganan medis yang harus dilaksanakan, maka pembatasan mobilitas, baik secara makro maupun mikro akan terus dilakukan.

“Satu bulan ini secara makro pelaksanaan Ganjil Genap atau penutupan ruas jalan protokol pada pukul 22.00 WIB dan mulai kemarin malam sudah dilaksanakan untuk gerakan tutup portal, sehingga diharapkan tidak hanya di pusat-pusat area publik tetapi pada tingkat RT dan RW.

Semua sudah lebih menguatkan disiplin protokol kesehatannya,” tegasnya.

Anggota DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar meminta agar penanganan Covid-19 disegarkan kembali, khususnya kepada masyarakat.(*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bima Arya Sidak Kesiapan Rumah Sakit di Kota Bogor, Antisipasi Lonjakan Covid-19

 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved