Satgas Covid-19 Bandara Soetta Diminta Perketat Skrining Terhadap Orang yang Datang dari Luar Negeri

Pengetatan proses skrining tersebut dilakukan bagi para Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang baru tiba di Bandara Soetta.

Editor: murtopo
Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Suasana terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang masih normal paska ditemukannya 15 petugas yang terpapar virus Covid-19 

Laporan Wartawan, WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, Tangerang - Pemerintah Provinsi Banten harapkan pihak Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang melakukan proses skrining menjadi lebih ketat.

Gubernur Wahidin Halim mengatakan, pengetatan proses skrining tersebut dilakukan bagi para Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang baru tiba di Bandara Soetta.

"Saya minta agar pihak Bandara Soekarno-Hatta melakukan lebih ketat lagi proses seleksi testing dan skrining bagi seluruh Pelaku Perjalanan Luar Negeri," ujar Wahidin Halim, Senin (7/2/2022).

"Karena awal kasus Covid-19 varian Omicron yang terjadi saat ini di Provinsi Banten, adalah rata-rata mereka yang baru pulang dari luar negeri," imbuhnya.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan 22.000 Bed RS Tambahan Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Wahidin menambahkan, Pemprov Banten telah melaksanakan persiapan maksimal dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron saat ini.

Seperti, ketersedian tempat tidur rumah sakit, tempat isolasi bagi para pasien Covid-19, hingga ketersediaan obat-obatan, serta ketersediaan oksigen. 

"Kita sudah lakukan sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo, yang menekankan kesiapan dan pengendalian lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa-Bali serta mengecek kesiapan infrastruktur seperti Rumah Sakit, obat-obatan, ketersediaan oksigen serta fasilitas Isolasi Terpusat," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tapos Tinggi, Camat Abdul Mutolib Minta Kampung Siaga Tangguh Jaya di RW Digiatkan

"Selain itu, Pemprov Banten juga terus melaksanakan percepatan vaksinasi, karena sudah terbukti, yang sudah mendapatkan vaksinasi komplit, rata-rata tanpa gejala atau mengalami gejala ringan," terangnya.

"Pemprov Banten juga tengah mengevaluasi dan mengkaji ulang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat ini," sambungnya.

Oleh karena itu Wahidin pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta PPKM Mikro Kembali Diterapkan di Bogor untuk Tekan Lonjakan Covid-19

Pasalnya, penularan Covid-19 varian Omicron saat ini, jauh lebih cepat menular apabila tanpa pelaksanaan prokes.

"Oleh sebab itu tetap diimbaub dan diingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu disiplin menerapkan prokes dimanapun berada, sebab penularan Omicron ini empat kali lebih cepat dibanding varian Delta," ucapnya,"

"Kita ingin manajemen penanganan varian Omicron lebih baik dibanding saat menangani varian Delta di 2020-2021, agar kondisi dapat segera membaik," pungkas Wahidin Halim. (M28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved