Berita Kabupaten Bogor
Tawarkan Keasrian dan Keindahan Alam, Lembah Cisadane Jadi Referensi Wisata Alam Akhir Pekan
Tawarkan Keasrian dan Keindahan Alam, Lembah Cisadane Jadi Referensi Wisata Alam Akhir Pekan. Berikut Selengkapnya
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CISEENG - Menghabiskan libur akhir pekan bersama keluarga tercinta tentu menjadi dambaan setiap orang.
Ada banyak destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi pada akhir pekan ini.
Namun pada masa pandemi Covid-19 ini, wisata alam tentu saja lebih aman didatangi.
Salah satu destinasi wisata alam yang bisa Anda nikmati bersama orang-orang tercinta adalah Lembah Cisadane.
Berada di kawasan Desa Putat Nutug, Ciseeng, Kabupaten Bogor, Lembah Cisadane menawarkan pesona keindahan Sungai Cisadane.
Sambil menikmati aneka jajanan kuliner atau wisata air di tempat wisata ini, anda bisa memandang indahnya lekukan aliran air Sungai Cisadane dari spot-spot instagramable di sini.
Baca juga: Driver Ojek Online Jadi Korban Penumpang di Cilandak Jakarta Selatan, Begini Modusnya
Baca juga: UI GreenCityMetric Dapat Digunakan untuk Pemeringkatan Kota dan Kabupaten di Indonesia
Asisten Manager Lembah Cisadane John Supardi mengatakan Lembah Cisadane menawarkan wisata air berupa kolam renang.
"Kita punya tiga kolam renang untuk anak, remaja dan dewasa," kata John, Sabtu (5/2/2022).
Sebenarnya masih ada fasilitas outbond yang ditawarkan di sini. Namun pandemi Covid-19 membuat fasilitas ini untuk sementara belum dipakai lagi.
"Kalau tidak pandemi, kita ada outbond dan camping ground di bawah, lalu ada kegiatan edukasi untuk anak-anak seperti menanam padi hingga mengolah biji coklat," paparnya.
Baca juga: Dua Orang Bayi Terpapar Covid-19, Kadis Kesehatan Depok Ungkap Bayi Miliki Kerentanan yang Tinggi
Baca juga: Waspada, Tingkat BOR Isolasi Pasien Covid-19 di Ibu Kota Capai 63 Persen dan ICU 31 Persen
Mengingat Kabupaten Bogor masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, saat ini Lembah Cisadane dibuka dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Untuk penerapan prokes di sini, kita siapkan tempat cuci tangan dengan hand sanitizer, alat ukur suhu dan wajib memakai masker," jelas John.
Pengelola juga membatasi kapasitas pengunjung sebesar 50 persen untuk menghindari kerumunan.
"Kebetulan saat pandemi ini pengunjung berkurang, bahkan di akhir pekan pun sedikit," tuturnya.
Pada akhir pekan, lanjut dia, jumlah pengunjung sekira 200 orang.