PTM Bogor

Hentikan PTM di Kota Bogor Tanpa Menunggu Keputusan Pemerintah Pusat, Ini Pertimbangan Bima Arya

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku kebijakan penghentian PTM ini diambil tanpa persetujuan dari pemerintah pusat.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Wali Kota Bogor Bima Arya menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (31/1/2022) lalu. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Kasus Covid-19 di Kota Bogor kembali melonjak di awal tahu  2022 ini.

Hingga Selasa (1/2/2022) lalu, total ada 464 kasus Covid-19 di wilayah ini dengan rata-rata penambahan harian 55 kasus.

Lonjakan kasus konfirmasi positif ini membuat Walikota Bogor Bima Arya menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (31/1/2022) lalu.

Bima mengaku kebijakan penghentian PTM ini diambil tanpa persetujuan dari pemerintah pusat.

Baca juga: Depok Sudah Ditetapkan PPKM Level 4 Bersama Bekasi, Wali Kota Depok Mohammad Idris: PTM Dihentikan

"Kita tidak menunggu dari pusat. Saya hanya beri tahu ke pak Gubernur Ridwan Kamil dan disetujui," kata Bima di Gedung DPRD Kota Bogor, Kamis (3/2/2022).

Menurut dia, apabila PTM tetap dijalankan, maka akan terjadi lonjakan klaster keluarga dan perkantoran.

"Anak-anak beberapa kepala dinas terpapar Covid-19. Itu akan menimbulkan lonjakan klaster perkantoran sehingga bisa mengganggu jalannya roda pemerintahan dan pelayanan publik," tutur Bima.

Baca juga: Kasus Positif Bertambah 553, Pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor Kini Jadi 3.478 Orang

Bima menambahkan kebijakan ini bukan saja menyelamatkan anak-anak, tetapi juga mencegah munculnya klaster keluarga dan perkantoran.

"Ini langkah yang kami ambil untuk mengendalikan Covid-19. PTM ini akan terus dilakukan selama Covid-19 belum landai," ungkapnya.

Pemerintah Kota Bogor akan terus meningkatkan capaian vaksinasi booster tenaga pendidik agar PTM segera dibuka lagi.

Baca juga: Wajib Laksanakan PTM 100 Persen, Pemkot Depok Segera Kirim Surat ke Mendagri dan Gubernur Jawa Barat

"Kita akan percepat vaksin booster untuk guru-guru dan tenaga pendidik di akhir minggu ini," tutur Bima.

Saat ini penanganan Covid-19 di Kota Bogor masih cukup terkendali dengan
Bed Occupancy Rate (BOR) sebesar 30 persen.

"Sekarang saya lakukan koordinasi dengan para pimpinan rumah sakit untuk memastikan hanya yang gejala sedang dan berat saja yang dirawat. Pasien gejala ringan cukup isolasi mandiri," tegasnya.

Untuk memastikan pasien gejala ringan, sedang dan berat, rumah sakit tinggal mengikuti kriteria dari Kementerian Kesehatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved