Imlek

Tak Hanya Warga Tionghoa, Tahun Baru Imlek Juga Bawa Keberkahan Bagi Udin Penjual Burung Pipit

Tak Hanya Warga Tionghoa, Tahun Baru Imlek Juga Bawa keberkahan Bagi Udin Penjual Burung Pipit. Dalamsehari dirinya bisa menjual 2.000 ekor burung

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Udin (40), pedagang burung pipit di Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin (Vihara Amurva Bhumi), Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (1/2/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SETIABUDI - Tak hanya warga keturunan, Tahun Baru Imlek rupanya juga membawa keberkahan bagi pedagang burung pipit keliling.

Satu di antaranya adalah Udin (40) pedagang burung pipit di Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin (Vihara Amurva Bhumi), Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Keuntungan bersih yang diterima setiap hari mencapai Rp400 ribu di saat Imlek.

Pedagang burung pipit yang sudah 10 tahun berjualan itu mengungkapkan, meski kelenteng itu tidak seramai kelenteng-kelenteng di Petak 9, namun di sana Udin tidak memiliki saingan penjual burung pipit.

"Di Kelenteng Petak 9 sudah ada orang yang jualan. Makanya memilih berjualan di sini saja," ujar Udin ditemui di lokasi pada Selasa (1/2/2022).

Saat menjelang perayaan Imlek, setiap harinya Udin bisa membawa 7.000 ekor burung.

Ribuan burung itu didatangkan dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Biasanya kata Udin, kenaikan penjualan burung pipit berlangsung selama 15 hari perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca juga: Berharap Dapat Angpau dari Warga Keturunan Tionghoa, Warga Serbu Vihara Hok Tek Tjeng Sin

Baca juga: Jadi Penerang Kehidupan, 400 Lilin Terangi Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi Tahun Baru Imlek 2573

Perharinya, Udin bisa kantongi uang Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Sebanyak 2.000 ekor burung selalu ludes setiap harinya.

Satu burung Pipit dihargai Rp 2.000.

Biasanya umat Konghuchu membeli 50 hingga 100 ekor burung untuk ritual peribadatan.

Bagi bapak satu anak itu, Imlek menjadi berkah tersendiri. Sebab, di hari biasa Udin kerap sulit menjual 10 burung sekalipun.

"Biasanya berdagang keliling di SD, SD. Paling hanya bawa 100 sampai 200 ekor. Itupun belum tentu laku semua," jelas Udin.

Meski tidak merayakan Imlek, Udin selalu bersyukur dengan perayaan tersebut. Penjualannya naik hingga 200 persen di setiap Tahun Baru Imlek.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved