Kebakaran
Rifai Kehilangan Segalanya Dalam Kebakaran di Tebet, Hanya Pakaian di Tubuh Benda Berharga Miliknya
Tak Sempat Selamatkan Harta Ketika Kebakaran Terjadi, Benda Berharga yang Masih Tersisa Hanya Pakaian yang Melekat di Tubuh Rifai
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TEBET - Nasib malang menimpa Rifai (38) warga Jalan Masjid 2, RT 03/01, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/1/2022).
Dirinya yang selamat dari amukansi jago merah pada pagi tadi itu kini merana karena kehilangan seluruh harta bendanya.
Api yang melahap kamar kontrakannya dengan cepat, membuat Rifai tak mampu menyelamatkan harta bendanya.
Rifai yang kesehariannya sebagai tukang sampah mengatakan, selesai Salat Subuh ia mendengar teriakan kebakaran dari warga sekitar.
"Saya memang sering bangun Subuh. Karena saya ngangkatin sampah warga. Nah pas azan itu belum ada api, belum," ujarnya, saat ditemui, Sabtu siang.
"Sudah saya ke atas, habis salat saya turun. Itu api langsung dari aliran ini (nunjuk kabel di atas). Soalnya banyak sambungan," lanjut Rifai.
Api kemudian merembet ke kontrakan yang terdiri dari 9 kamar itu, termasuk kamar Rifai.
Kontrakan tersebut diketahui merupakan tempat tinggal yang dihuni oleh para pemulung.
Baca juga: Anggota Dewan Khawatir BOR di Ibu Kota Tembus 80 persen Bila Tak Ada Fasilitas Isolasi Terpusat
Baca juga: Terbakar Sejak Subuh, Kepulan Asap Masih Terlihat di Lokasi Kebakaran Kebon Baru, Tebet Siang Ini
"Terus saya turun, anak saya belum dibangunin, saya bangunin orang dulu di bawah. Jadi yang di ujung yang meninggal itu udah dibangunin, tapi nggak bangun-bangun," katanya.
Rifai lantas membangunkan empat anak dan istrinya untuk menyelamatkan diri keluar kontrakan.
Lalu, Rifai ingin kembali ke kamar kontrakan itu untuk menyelamatkan surat penting seperti ijazah dan handphone.
Namun, api sudah telanjur membesar sehingga Rifai tak dapat menyelamatkan barang tersebut.
Hanya pakaian yang melekat di badan saja yang berhasil Rifai selamatkan dalam perisitiwa kebakaran itu.
"Nggak ada yang bisa diselamatkan, cuman ini aja (pakaian). Surat-surat juga nggak bisa. Yang kebakar itu surat-surat semua, seperti ijazah," katanya.
Rifai yang berasal dari Kalimantan mengaku sudah tinggal di kontrakan itu selama tiga bulan.
Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Yus (65) mengatakan kebakaran berasal dari percikan api pada kabel listrik.
"Jadi awalnya itu dari penghuni bilang ada percikan api dari kabel. Cuma mungkin, karena kamar banyak dan percikan api ada di kamar sebelah sana, jadi mungkin api jatuh di sebelah sini. Mungkin dia tidak tahu diam saja, begitu sudah besar dia baru sadar ada kebakaran," katanya.
Yus menyebut tiga korban tewas yang terdiri dari dua perempuan dan satu pria itu bukan warga Jakarta.
"Mereka pendatang, usaha kaki lima. Warga pendatang dari Bali, Kalimantan, dan Sumatera," ujar dia yang mengenakan masker putih.
Berdasarkan data yang diterima, sekitar 18 unit mobil pemadam dengan kekuatan 90 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Walau api sudah padam, tapi kepulan asap akibat kebakaran yang dilaporkan pukul 05.05 WIB itu masih cukup pekat di lokasi.
Pantauan Wartakotalive.com pada Sabtu (29/1/2022) pukul 11.00 WIB, ada satu titik kepulan asap muncul dari atas rumah yang terbakar.
Kepulan asap masih keluar karena bangunan itu bermaterial kayu yang sudah rapuh.
Selain itu, di antara puing bangunan yang masih berserakan di lokasi kebakaran ada paku sehingga harus berhati-hati.
Sejumlah petugas terdiri dari PPSU dan Satpol PP setempat bersiaga di lokasi tersebut.
Terlihat police line atau garis polisi sudah terpasang di lokasi kebakaran.
Tiga Orang Warga Tewas
Diketahui, salah satu rumah yang terbakar ditinggali oleh para pemulung. Akibatnya tiga dari mereka tewas saat kebakaran.
Ketiga korban tersebut diketahui bernama Jamilah (40), Madura Maseroh (60), Kumis (60).
"Pada saat pendinginan, tim mengurai puing-puing sisa kebakaran dan ditemukan tiga korban. Korban semuanya akan dibawa RSCM," ujar Sartono, Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan.
Sartono mengatakan bahwa kebakaran yang melahap empat rumah itu terjadi sekira pukul 04.55 WIB.
"Yang terbakar tiga rumah dan satu rumah yang mana ada sembilan pintu kontrakan," kata dia.
Mengenai kronologi kebakaran ini, berawal dari penyalaan api yang diduga dari listrik di lantai dua rumah itu.
"Info dari tetangga, ketika salat di masjid melihat ada kobaran api di lantai dua kemudian lapor ke petugas," ujar Sartono.
"Di kontrakan banyak sambungan listrik, menyebabkan aliran listrik terbakar jam 04.55 WIB," tambahnya.
Lebih lanjut, Sartono mengatakan pihaknya sudah selesai melakukan pemadaman.