Virus Corona
Bertambah Lagi, Wagub DKI Jakarta Ungkap Ada 414 Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Ibu Kota
Bertambah Lagi, Wagub DKI Jakarta Ungkap Ada 414 Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Ibu Kota. BErikut Selengkapnya
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Data terbaru per 10 Januari 2022, kasus Omicron di Ibu Kota capai 414 kasus.
Hal tersebut diungkapkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat diwawancarai awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/1/22).
Menurut orang nomor dua di Ibu Kota ini, meski mengalami peningkatan kasus. Dirinya bersyukur belum diketemukannya kasus kematian dari varian Omicron bahkan sudah mulai banyak yang sembuh.
"Jadi 414 kasus Omicron (hari ini), tidak ada yang meninggal, 10 yang sembuh mungkin nambah lagi," jelas dia.
Menurutnya, orang yang terpapar varian Omicron memiliki gejala lebih ringan namun penyebarannya lebih cepat jika dibandingkan varian Delta.
"Kan kita nggak tahu juga, karena gejalanya ringan bahkan enggak ketahuan," tambahnya.
Ariza pun turut mengakui, lonjakan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota salah satunya karena imbas libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga: Dosen UI Ungkap Nasib Perawat, Sosoknya Dibutuhkan Namun Belum Digaji Layak Saat Ini
Baca juga: Trek Drag Race di Ancol Bergelombang, Membahayakan Para Pembalap Jalanan Binaan Polda Metro Jaya
"Bukan pengawasan kurang. Jadi semua kan sudah disampaikan. Kami buat regulasi, meminta untuk tidak keluar negeri, kalaupun keluar dengan terpaksa karena tugas yang tidak bisa ditinggal, harus memenuhi syarat dan sebagainya," jelas Ariza.
Selain itu, diwajibkan juga bagi perjalanan keluar negeri pulangnya harus wajib melakukan PCR dan karantina.
"Pulang kembali juga harus PCR harus karantina, pemerintah sudah menyusun karantina dari 3, 5,7,10, bahkan sampai 14 hari itu juga perhatian pempus," ucapnya.
"Semua hati-hati apalagi daerah-daerah yang berpotensi adanya Omicron. Jadi, semua hati-hati. Hati-hati sekalipun ini bukan varian yang berbahaya tapi tidak boleh dianggap enteng tetap waspada lebih baik," tutupnya.
Sebagai informasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, menginformasikan terkait jumlah kasus aktif di Jakarta per 9 Januari naik sejumlah 281 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 1.874 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Hal tersebut disampaikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan.
"Perlu digarisbawahi bahwa 1.415 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 393 orang sehingga total 867.302 kasus, yang mana 294 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," ucap Dwi pada keterangan tertulisnya, yang dikutip Senin (10/1/22).
Ia juga turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.
Dari 407 orang yang terinfeksi, 86,0 persennya atau sebanyak 350 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 57 lainnya adalah transmisi lokal.
Sementara itu, upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas. Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 15.641 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 14.858 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 393 positif dan 14.465 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 31.642 orang dites, dengan hasil 38 positif dan 31.604 negatif.
Sebagai informasi, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 88.084 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 743.310 per sejuta penduduk," jelas dia.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 851.839 dengan tingkat kesembuhan 98,2 persen, dan total 13.589 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 2,0 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,0 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 11.962.482 orang (118,6 persen), dengan proporsi 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP Non DKI.
Jumlah yang divaksin dosis 1 hari ini sebanyak 8.370 orang. Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 9.336.308 orang (92,6 persen), dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 2 hari ini sebanyak 1.711 orang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Wakil-Gubernur-DKI-Jakarta-Ahmad-Riza-Patria-di-Balai-Kota-Jakarta-Pusat-Senin-1012022.jpg)