Berita Jakarta

Subsidi Terus Dipangkas, Dirut Transjakarta Siap-siap Kaji Kenaikan Tarif

Dirut PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza menjelaskan, tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 tidak pernah naik selama 20 tahun.

|
Editor: murtopo
Warta Kota
SUBSIDI TARIF TRANSJAKARTA -- Subsidi yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada Transjakarta terus menurun seiring meningkatnya efisiensi operasional perusahaan. 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA -- Subsidi yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada Transjakarta terus menurun seiring meningkatnya efisiensi operasional perusahaan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza merespons wacana kenaikan tarif TransJakarta.

“Kalau kita lihat di 2024 itu subsidi per pelanggan Rp9.700. Kalau dilihat dari tahun 2022, karena 2022 masih ada COVID-nya, itu sebenarnya sudah turun dari Rp16.000, terus Rp11.400, ke Rp9.700,” ujar Welfizon, Rabu (5/11/2025).

Dia menilai, dengan adanya penurunan subsidi ini menjadi indikator bahwa kinerja korporasi semakin efisien dan melayani banyak pelanggan.

Baca juga: Kewalahan Talangi Subsidi Transportasi Umum, Gubernur Pramono Putuskan Naikkan Tarif Transjakarta 

“Dengan biaya atau pun subsidi yang dialokasikan oleh Pemprov DKI, kita bisa lebih banyak melayani masyarakat. Jadi artinya makin efisien prosesnya,” jelas dia.

Dia menjelaskan, tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 tidak pernah mengalami kenaikan selama dua puluh tahun.

“Tahun 2005 itu UMP masih sekitar Rp800 ribuan. Selama 20 tahun belum pernah naik tarif,” ucapnya.

Meski begitu, pihaknya masih mengkaji dan mempelajari berbagai aspek termasuk respon publik sebelum mengambil kebijakan terkait kenaikan tarif.

“Kami juga melihat respons publik yang saat ini sedang kami pelajari. Nanti kami akan sampaikan secara resmi terkait data-data detail kajiannya,” kata Welfizon.

Baca juga: Tarif Transjakarta Bakal Naik, Pramono: Warga Usul Kenaikannya di Kisaran Rp 5.000 atau Rp 7.000

Adapun saat ini biaya keekonomian Transjakarta diperkirakan mencapai Rp12.000 hingga Rp13.000 per penumpang, dengan komposisi subsidi Rp9.700 dan tarif yang dibayarkan pelanggan Rp3.500.

“Kalau kita bandingkan dengan kota-kota lain di dunia, tarif rata-rata transportasi publik itu sekitar Rp1,5 euro, sementara biaya keekonomian kita Rp0,75 euro. Jadi dari sisi efisiensi, kita sudah berupaya menekan biaya agar makin efisien,” ujarnya.(m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved