Universitas Indonesia

Dosen UI Ungkap Nasib Perawat, Sosoknya Dibutuhkan Namun Belum Digaji Layak Saat Ini

Dosen UI Ungkap Nasib Perawat, Sosoknya Dibutuhkan Namun Belum Digaji Layak Saat Ini. Berikut Selengkapnya

Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
Tribunnewsdepok/Muhamad Fajar Riyandanu
Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Agung Waluyo di Laboratorium Parangtopo UI pada Senin (03/1/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), Agung Waluyo berbagi kisah mengenai kondisi profesi perawat di Indonesia.

Selain menjadi dosen, pria kelahiran Jakarta 52 tahun silam ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kerja sama Dalam dan Luar Negeri Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Sebagai Ketua Bidang, Agung dan rekan kerjanya memiliki tugas untuk mencari mitra kerja sama dalam upaya menjangkau akses kesehatan di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.

Selain itu, ia melalui kerja sama dengan sejumlah mitra, Agung berharap sejumlah perawat di Indonesia bisa memperoleh pendidikan sekaligus memiliki pengalaman bekerja di luar negeri.

Pengalaman itulah yang nantinya akan dibawa kembali ke tanah air.

"Sekarang lagi sosialisasi perawat yang kerja di luar negeri," kata kata Agung saat ditemui di Laboratorium Parangtopo UI pada Senin (3/1/2022) lalu.

Melihat kondisi di Indonesia saat ini, ujar Agung, mayoritas tenaga kesehatan yang diterjunkan ke daerah terpencil adalah bidan yang fokus pada penurunan tingkat kematian bayi dan ibu hamil.

Menurutnya, Pemerintah mesti menyalurkan tenaga kesehatan maupun dokter yang lebih dari urusan kesehatan ibu dan anak.

"Yang kita butuhkan itu tenaga kesehatan yang lebih dari mengurusi kesehatan ibu dan anak," sambungnya.

Baca juga: Trek Drag Race di Ancol Bergelombang, Membahayakan Para Pembalap Jalanan Binaan Polda Metro Jaya

Baca juga: Berawal dari Acara Keluarga di Puncak, Puluhan Warga Krukut Terpapar Omicron, Ariza: Tetap di Rumah

Pada kesempatan tersebut, Agung juga menyoroti perkembangan profesi perawat pada masa Pandemi Covid-19. 

"Saat itu negara ini sadar tanpa perawat, negara ini gak bisa apa-apa. Banyak dari tenaga kesehatan gugur akibat Covid-19," ujar Agung.

Pandemi menjadi awal perubahan nasib perawat di Indonesia.

Pada masa Pandemi, Pemerintah membuka lowongan relawan besar-besaran untuk profesi perawat.

Sebelum pandemi banyak perawat belum mendapat kerja, apalagi yang baru lulus kuliah.

"Banyak yang mendaftar dan bekerja di Wisma Atlet Kemayoran, sejumlah rumah sakit, dan banyak dari mereka yang ditetapkan sebagai calon pegawai tetap dan pegawai tetap," ucap Agung.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved