Berita UI

UI Berikan Pelatihan Pemetaan untuk Kembangkan Geowsiata Cikarang Sukabumi, Ada Curug Three in One

Kembangkan potensi Geowsiata Desa Cikarang Sukabumi, UI berikan pelatihan pemetaan partisipatif dan materi kaidah kartografi. Ada Curug Three in one.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Dok. Humas dan KIP UI
UI Berikan Pelatihan Pemetaan untuk Kembangkan Geowsiata Cikarang Sukabumi, Ada Curug Three in One. 

“Lokasi itu merupakan tempat yang belum dikelola sehingga perlu untuk dikembangkan lagi. Walaupun banyak rintangan untuk mengakses lokasi-lokasi tersebut, tidak menurunkan semangat tim dan peserta dalam pelatihan,” ujarnya.

Objek geowisata lainnya yang berhasil dipetakan ialah Curug Ciborohol yang juga berdekatan dengan Gua Cipicung dan Gua Oman.

Semua objek ini dilakukan pemetaan dengan cara melakukan plotting dan tracking sehingga didapatkan data titik koordinat objek beserta jalur untuk menuju objek tersebut. Informasi ini menjadi sangat penting untuk mengembangkan potensi geowisata yang ada di Desa Cikarang.

Tim yang beranggotakan dua belas mahasiswa dan satu dosen pendamping ini juga diajak oleh warga desa untuk meninjau langsung objek geowisata Gua Baduy yang berlokasi di Desa Sukamanah, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi.

Objek wisata ini memiliki kondisi cukup baik karena dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

Selain potensi geowisata, program ini juga berhasil memetakan potensi rawan longsor di Desa Cikarang, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Ide E-Library Bikin Mahasiswa UI Menangkan Ruangguru Business Innovation Challange 2022

Topografinya yang berbukit hingga curam menyebabkan longsor menjadi salah satu bencana yang perlu untuk diantisipasi.

Salah satu upaya antisipasi tersebut adalah dengan mengetahui wilayah yang berpotensi terjadi longsor sehingga dapat dilakukan mitigasi bencana dan tindakan preventif lainnya.

"Saya berharap teman-teman dari Universitas Indonesia bisa mendampingi dan memberikan ilmunya kepada kami, silakan lihat-lihat apa yang bisa didapatkan (dipetakan potensi) dari desa kami," ujar Asep Yudistira, Kepala Desa Cikarang.

Baca juga: UI Berikan Solusi Pertanian Organik di Perkotaan, Gunakan Sistem Media Tanam Terrakopi

Sekretaris Camat Jampangkulon, Encep Muharom juga menyampaikan harapan bahwa acara yang dilaksanakan saat ini sangat penting dan berguna, terutama karena desa-desa masih memiliki masalah seperti pembuatan peta.

"Bapak dosen pendamping juga tadi bercerita kepada saya bahwa program ini akan membantu dalam pengambilan data secara mandiri, dimana desa memang membutuhkan itu, kami dikejar untuk mengumpulkan data ini dan itu. Oleh karena itu, saya berharap kegiatan yang saat ini dilaksanakan di Desa Cikarang juga bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya," ujar Encep.

Lewat program ini diharapkan masyarakat dapat secara mandiri melakukan pemetaan potensi desanya.

Selain itu, Desa Cikarang juga dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya sebagaimana yang disampaikan pada acara penutupan.

Sebagai tambahan, Kepala Desa Cikarang dan Sekmat Jampang Kulon menginginkan adanya pemetaan batas administrasi sampai pada tingkat Dusun yang mencakup RT/RW dan juga didalam peta itu bisa memvisualisasikan persentase penduduk desa yang sudah tervaksinasi. 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved