Berita Nasional
Mahasiswa IPB Ungkap Pemicu Maraknya Perburuan Ikan Hiu di Sulawesi Utara Sepanjang Agustus-Desember
Mahasiswa IPB Ungkap Pemicu Maraknya Perburuan Ikan Hiu di Sulawesi Utara Sepanjang Agustus-Desember. Berikut Paparannya
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, DRAMAGA - Para nelayan di Sulawesi Utara menjadikan ikan hiu sebagai salah satu target utama untuk ditangkap saat melaut.
Komoditas perikanan hiu memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama sirip, jika dibandingkan dengan ikan lainnya seperti kakap dan kerapu
Perburuan ikan hiu umumnya terjadi di Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Sitaro (Siau-Tagulandang-Biaro).
Fakta ini terungkap dalam hasil penelitian Mohamad Saeful Hidayat, mahasiswa IPB University dari Sekolah Pascasarjana program studi Ilmu Kelautan.
Saedeul melakukan riset dibawah bimbingan Dr Hawis Madduppa dan Dr I Wayan Nurjaya.
Riset aktivitas penangkapan hiu ini dilakukan di Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Sitaro (Siau-Tagulandang-Biaro) Sulawesi Utara.
Dr Hawis, selaku pembimbing utama menyatakan riset ini dilakukan karena masih belum tersedianya informasi molekuler dan ekologi dari ikan hiu yang terdapat di perairan Sulawesi Utara.
"Ini menjadi alasan dipilihnya pendekatan molekuler melalui DNA Barkoding dan Metabarkoding DNA Lingkungan dalam riset ini,” kata Hawis, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Gagal Samarkan Ganja dan Sabu Dalam Kantong Kresek, MA dan NA Ditangkap Polisi
Baca juga: Targetkan Vaksin Bagi Anak 6-11 Tahun Selesai Akhir Januari 2021, Pemkot Depok Sebar Titik Vaksinasi
Sementara Saeful mengungkapkan nelayan skala kecil pada kedua kabupaten tersebut menjadikan komoditas hiu sebagai target utama dan tangkapan sampingan.
"Nelayan di Pulau Batuwingkung yang terletak di Kabupaten Sangihe sudah turun-temurun menangkap hiu," jelasnya.
Nelayan Batuwingkung menggunakan alat tangkap rawai hanyut untuk menangkap hiu dengan ikan kakap dan kerapu sebagai umpannya.
Sementara nelayan di Kabupaten Sitaro menjadikan hiu sebagai tangkapan sampingan dan lebih memilih ikan kakap dan kerapu sebagai target utama tangkapan.
Lalu nelayan di Kecamatan Tagulandang dan Biaro, Desa Buang menggunakan alat tangkap satu mata kail (handline), sehingga hiu yang tertangkap jumlahnya lebih sedikit dibandingkan nelayan di Batuwingkung.
“Kumboreng Menehe merupakan jenis hiu yang paling banyak didaratkan pada kedua kabupaten," ujarnya.
Baca juga: Lupa Matikan Fitur Live Location, Pelaku Curanmor Ini Ditangkap Korbannya di Fatmawati
Baca juga: Inilah 5 Tips Cara Kembalikan Energi Diri Sendiri Saat Anda Merasa Sedih
Jika merujuk kepada buku identifikasi hiu, lanjut Saeful, Kumboreng Menehe ini diduga merupakan spesies Carcharhinus Sorrah.