Keracunan MBG

Keracunan MBG Marak, Dapur SPPG Segi Antara Depok Terapkan Prosedur Ketat 

Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Segi Antara Depok kini lebih berhati-hati dalam menghidangkan MBG para para siswa di Kota Depok

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Hironimus Rama
Tribun Depok
MBG DI DEPOK - Pemilik Dapur selaku Mitra pengelola SPPG Segi Antara Depok, Irwansyah Iwen Chava menunjukkan lokasi dapur pengolahan MBG. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, LIMO - Seiring dengan maraknya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia, para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini lebih hati-hati dalam menyediakan menu bagi para siswa.

Pasalnya, kinerja SPPG kini tengah disorot publik atas berbagai kasus keracunan massal yang terjadi di sejumlah daerah. Sebagai penyedia MBG, SPPG bertanggung jawab atas terjadinya berbagai kasus keracunan yang dialami para pelajar.

Terkait hal itu, Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Segi Antara Depok kini lebih ketat menjaga kualitas hidangkan MBG untuk para para siswa di Kota Depok.

Baca juga: Dugaan Siswa SDN 01 Gedong Keracunan, Polsek Pasar Rebo Sudah Ambil Sampe MBG

Pemilik Dapur selaku Mitra pengelola SPPG Segi Antara Depok, Irwansyah Iwen Chava menjelaskan, pihaknya menerapkan prosedur ketat terkait pengelolaan,  Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemilihan bahan baku makanan.

"Kami mengelola MBG sesuai prosedur Badan Gizi Nasional (BGN)," kata Iwen di Depok, Jawa Barat pada Selasa (30/9/2025).

Untuk memastikan keamanan makanan yang dihidangkan, SPPG yang terletak di Jalan Raya Grogol, Kecamatan Limo, itu memastikan merekrut relawan-relawan profesional. 

“Rekrutmen kami menggunakan salah satu situs untuk job seeker yang professional ya, kayak ahli gizi dan accounting itu kita professional, terutama juga head chef dan assisten cheff ya,” papar Iwen. 

Dia menegaskan juru masak atau koki di SPPG Segi Antara Depok merupakan tenaga profesional yang sudah berpengalaman.

“Juru masak kami tidak hanya mahir mengenai metode memasak, tetapi juga mempunyai pengalaman memasak dalam jumlah yang cukup besar,” ungkapnya. 

“Itu perlu sekali memang menjadi pertimbangan kita dalam proses rekrutmennya,” sambungnya. 

Selain mengikuti proses seleksi yang ketat, relawan-relawan yang ada di SPPG Segi Antara Depok juga terlebih dahulu mengikuti sosialisasi SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku sebelum bergabung.

Tak hanya kualitas SDM yang diperhatikan, pemilihan menu dan bahan baku makanan juga tak luput dari pengawasan. 

“Mengenai bahan baku sampai saat ini juga kita sortir ya, sortir lebih baik lagi, sehingga yang masuk ke dapur itu benar-benar sudah steril dan sudah kita cuci segala macam,” ungkapnya. 

Dia menambahkan hanya bahan baku makanan yang sudah bersih dan higienis masuk tahap pengolahan untuk dimasak.

Sumber: Tribun depok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved