Kabupaten Bogor
Targetkan Akhiri Epidemi AIDS 203O, Ini Langkah KPA Kabupaten Bogor
Untuk mencapai target ini, KPA Kabupaten Bogor gencar melakukan sosialisasi upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS kepada masyarakat.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bogor bertekad mengakhiri epidemi HIV/AIDS pada 2030.
Untuk mencapai target ini, KPA Kabupaten Bogor gencar melakukan sosialisasi upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS kepada masyarakat.
"Kita melakukan kolaborasi dengan semua pihak termasuk pemerintah pusat, daerah, swasta dan seluruh masyarakat," kata Kepala KPA Kabupaten Bogor, Sugara, Minggu (5/12/2021).
Sosialisasi ini berfokus pada meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai HIV/AIDS.
Baca juga: Hingga September 2021 Ada 1.244 Orang dengan HIV AIDS di Kota Depok, Pancoran Mas Tertinggi
"Kita menekankan agar diseminasi informasi mengenai pencegahan dan pengendalian HIV yang benar kepada masyarakat luas, tes HIV bagi semua orang serta pengobatan sedini mungkin bagi mereka yang positif,” ujarnya.
Untuk mengakhiri epidemi dan ending HIV/AIDS pada 2030, KPA Kabupaten Bogor mencanangkan Three Zero yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, tidak ada stigma dan diskriminasi pada ODHA.
"Saat ini ada sekira 1.700 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bogor," ungkap Sugara.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, mengatakan kita harus berkomitmen kuat dan selalu berusaha melaksanakan upaya nyata dan bermakna agar stigma dan diskriminasi, serta ketidaksetaraan dihapus di muka bumi dan menegakan hak asasi manusia semua orang termasuk orang dengan HIV.
“Harus ada penerapan kebijakan untuk mewujudkan akses masyarakat pada pelayanan HIV AIDS yang komprehensif dan bermutu. Oleh karena itu, pelayanan pencegahan, perawatan, dukungan dan pengobatan HIV/AIDS selalu ditambah, ditingkatkan mutunya serta diperluas cakupan dan jangkauan ke seluruh pelosok desa,” katanya.
Baca juga: Pemkot Depok Janji Berikan Layanan Pengobatan Gratis kepada Seluruh Penyintas HIV/AIDS
Mike menambahkan, Epidemi HIV berdampak buruk pada derajat kesetaraan masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu laju epidemi HIV harus dihambat. Strategi menghambat laju epidemi HIV adalah dengan menerapkan STOP.
“Suluh, Temukan, Obati, Pertahankan, agar target Three Zero 95 95 95 yaitu 95 persen ODHA-nya mengetahui status HIV nya, 95 persen ODHIV yang mengetahui status HIV nya mendapat pengobatan ARV, dan dan 95 persen ODHIV yang telah mendapatkan obat ARV mencapai supresi viral load nya,” ungkap Mike
Dia menambahkan setiap orang harus tahu status HIV-nya agar bila dia HIV positif dapat segera diobati dengan ARV sehingga viraloud nya tersupresi, kualitas hidupnya membaik, serta produktivitasnya meningkat.
“Mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030 dan mengatasi hambatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan demi tercapainya keadilan sosial ekonomi adalah tugas kita bersama. Untuk itu perlu langkah strategis, terintegrasi berkelanjutan dan berkolaborasi antar semua pihak,” tandas Mike.