Komunitas Warteg Nusantara Sayangkan Rencana PPKM Level 3 di Libur Nataru
Komunitas Warteg Nusantara, sebagai salah satu sektor yang bakal terdampak PPKM Level 3, lantas mempertanyakan fungsi vaksinasi Covid-19
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Komunitas Warteg Nusantara (Kowantra) menyayangkan wacana penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 secara nasional di masa libur natal dan tahun baru (nataru).
Koordinator Kowantra, Mukroni menyebut, penghasilan para pelaku usaha warung Tegal (warteg) belum sepenuhnya pulih dikarenakan daya beli masyarakat masih kecil.
Demikian disampaikan Mukroni saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (20/11/2021) malam.
"Kondisi usaha warteg masih belum pulih sepenuhnya karena daya beli masyarakat juga belum pulih," kata Mukroni.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Pengusaha Hotel di Puncak Berharap Tidak Ada Larangan Perayaan Tutup Tahun
"Dengan pemberlakuan PPKM level 3 tentunya akan mempengaruhi pendapatan usaha warteg," sambung dia.
Pemerintah melalui Kemenko PMK berencana menerapkan PPKM Level 3 selama sepekan di libur nataru.
Satu aturan dalam PPKM Level 3 dikhawatirkan memberikan dampak negatif kepada para pelaku usaha warteg.
Yakni aturan yang menyebut bahwa "Pembatasan jumlah pengunjung di tempat makan minum, cafe dan restoran dengan kapasitas maksimal 50 persen."
Baca juga: Wali Kota Depok Minta Pemerintah Pusat Beri Kewenangan Kepala Daerah Berikan Batasan Perayaan Nataru
Komunitas Warteg Nusantara, sebagai salah satu sektor yang bakal terdampak PPKM Level 3, lantas mempertanyakan fungsi vaksinasi Covid-19 yang telah dijalankan pemerintah.
"Kami perlu penjelasan pemerintah dengan pemberlakuan PPKM level 3 lagi di libur nataru. Bagaimana dengan program vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah?," Tutur Mukroni.
"Apakah program ini tidak dapat menurunkan angka covid -19 dan tidak dapat mengendalikan penyebaran covid-19?," Tanya dia lagi.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Siap Kembali Terapkan PPKM Level 3 saat Libur Natal dan Tahun Baru
Mukroni bahkan meminta kejelasan kepada pemerintah mengenai kapan pandemi Covid-19 ini bisa berakhir.
"Sampai kapan pandemi Covid-19 ini terus berlangsung?," Ujar dia.
Mukroni, mewakili pelaku usaha warteg di seluruh Indonesia, bahkan meminta agar pemerintah bisa menerapkan kebijakan yang lebih baik.
"Dunia usaha UKM terutama warteg sudah hampir kolaps, mohon pemerintah berusaha bijaksana agar UKM tidak mati suri," pungkas dia.
Baca juga: Bupati Bogor Sebut Perayaan Natal dan Tahun Baru Sama Seperti Tahun Lalu, Dirayakan di Rumah Saja