Bertemu dengan Fakultas Teknik UI, Pemkot Depok Susun Rencana Destinasi Heritage Depok Lama

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Mochammad Dipa

TRIBUNNEWSDEPOK.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Teknik (FT) UI dalam rangka kerjasama pembangunan kota, khususnya pengembangan kawasan Heritage Depok Lama yang akan dijadikan destinasi wisata bersejarah di Kota Depok, Kamis (28/10).

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono menyebutkan bahwa semua perencanaan tengah disusun untuk mewujudkan Heritage Depok Lama tersebut.

Tetapi, terlebih dahulu dilakukan kerjasama dengan Pemerintah Belanda.

"Kerjasama yang pertama adalah ingin buat sistercity dengan Belanda agar peninggalan sejarah Belanda di Depok bisa jadi destinasi bagi warga dunia datang ke Depok," ungkapnya Jumat (29/10).

Baca juga: Kepala KPP Depok Cimanggis Sebut Wajib Pajak di Kecamatan Pancoran Mas Paling Patuh Lapor Pajak

Menurutnya, dengan banyaknya warga dunia ke Depok, tentunya akan menjadi poin plus bagi Kota Depok sendiri, serta dapat mendongkrak laju perekonomian di Kota Belimbing ini.

Pencanangan tersebut nantinya akan melibatkan pentahelix antara Pemkot Depok, Kedutaan Besar Belanda, FTUI, komunitas-komunitas, dan pengusaha. Sehingga dapat melahirkan kawasan destinasi wisata budaya peninggalan sejarah Belanda di Depok.

"Kerjasama berlima untuk mewujudkan itu. Kita angkat budaya-budaya Depok baik segi religius keislaman dan budaya sejarahnya akan dibuat museum peninggalan benda sejarah di Kota Depok dan satu kegiatan bersifat international karena sudah terbentuk di Depok. Tunggu tanggal mainnya ya," ujar Imam.

Baca juga: Kepatuhan Pajak Masih Rendah, Dirjen Pajak Minta ASN Pemkot Depok Jadi Roll Model Kepatuhan Pajak

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata), Kota Depok Dadan Rustandi mengatakan, untuk memperkuat pengelolaan cagar budaya di Depok, Pemkot Depok sedang menyusun pembuatan Perda mengenai pengelolaan cagar budaya.

"Saat ini (Perda) masih digodok dan mudah-mudahan tahun ini selesai," ujar Dadan, Jumat (29/10).

Menurut Dadan, dengan adanya Perda tersebut, nantinya Pemkot Depok melalui Disporyata akan lebih mudah menentukan anggaran terkait pengelolaan cagar budaya.

Baca juga: Problematika Penghapusan Jejak Digital, Hak untuk Dilupakan atau Right To Be Forgtten di Indonesia

"Kalau ada Perdanya akan lebih enak untuk intervensi anggaran karena ada payung hukumnya," ucapnya.

Dadan menambahkan, Perda tersebut juga nantinya dipakai untuk menetukan obyek cagar budaya mana saja yang akan kita masukan ke dalam rencana penataan kota tua di Depok

"Untuk menetapkan cagar budaya harus pakai perda itu, mana-mana saja yang akan dijadikan wilayah budaya. (dip)