Cimangis Depok

Proses Revitalisasi Rampung, Rumah Cimanggis Belum Dibuka untuk Umum

Saat ini bangunan Rumah Cimanggis yang sudah direvitalisasi masuk dalam masa perawatan hingga enam bulan.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/Mochammad Dipa
Kondisi Rumah Cimanggis yang berada di Komplek RRI, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, setelah direvitalisasi. 

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Mochammad Dipa

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIMANGIS - Bangunan cagar budaya Rumah Cimanggis yang berada di Komplek RRI, Cimanggis, Jawa Barat sudah selesai direvitalisasi oleh Kementerian PUPR.

Meski sudah direvitalisasi, namun bangunan tua yang mewah pada masanya itu belum bisa dikunjungi oleh masyarakat sebagai tempat wisata bersejarah.

Berdasarkan pantauan TribunnewsDepok.com, Minggu (24/10) akses bangunan Rumah Cimanggis ini masih tertutup untuk umum.

Areal sekitar bangunan rumah cimanggis ditutup oleh pagar seng proyek dan didalamnya masih terdapat bedeng proyek revitalisasi Rumah Cimanggis.

Baca juga: Hilangkan Kesan Angker, Pemkot Depok Percantik Jembatan Panus dengan Lampu & Ornamen Instagramable

"Udah selesai pembangunannya tapi belum dibuka untuk umum. Revitalisasi selesai dari bulan Agustus dan saat ini dalam masa perawatan hingga enam bulan," ucap Darna selaku petugas pengawasan dan perawatan revitalisasi Rumah Cimanggis.

Menurutnya, saat ini bangunan Rumah Cimanggis yang sudah direvitalisasi masuk dalam masa perawatan hingga enam bulan.

"Biasanya habis dibangun ada perawatan selam enam bulan, perawatannya hanya ngepelitur kayu sama bersih-bersih aja palingan," ucapnya.

Baca juga: Asal Usul Cerita Gentong Air Belanda di Bedahan Sawangan Depok, Dilupakan Generasi Muda

Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata), Kota Depok Dadan Rustandi mengatakan, bahwa Rumah Cimanggis berada di lingkungan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok.

Untuk itu, Disporyata Kota Depok perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak UIII untuk menentukan teknis agar masyarakat bisa akses ke Rumah Cimanggis tanpa mengganggu aktifitas perkuliahan.

"Rumah Cimanggis sudah direvitalisasi hanya saja karena lokasinya berada di dalam lingkungan UIII makanya kita perlu berkordinasi dengan UIII untuk menentukan pengelolaan dari Rumah Cimanggis. Yang penting masyarakat bisa mengakses Rumah Cimanggis," ucapnya.

Baca juga: Tugu Batu Sawangan, Simbol Perlawanan Rakyat Depok Melawan Penjajahan Belanda

Rumah Cimanggis merupakan salah satu cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris, pada 24 September 2018 lalu.

Seperti telah diberitakan Wartakotalive.com, Januari 2019 lalu, Pemerhati Sejarah, JJ Rizal, mengungkapkan, situs Rumah Cimanggis menjadi penting karena turut andil dalam perkembangan kota modern awal di Indonesia.

Dia menerangkan, kota modern di Indonesia tumbuh berawal dari Jalan Raya Pos atau De Grote Postweg dalam bahasa Belanda (Anyer-Panarukan) yang dibangun Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di awal abad ke-19, tahun 1808.

Daendels duduk di tampuk gubernur jenderal Hindia Belanda dalam kurun tahun 1808-1811.

Baca juga: Sejarah Gedung Yayasan Lembaga Cornelis Charatelein di Depok

Ketika Daendels membangun Jalan Raya Pos, di tepian Jalan Raya Pos muncullah kota-kota modern. Misalnya Bandung, Bogor, dan banyak kota di Jawa.

"Pertanyaannya, dari mana ide Daendels membuat Jalan Raya Pos? Ide itu terinspirasi oleh orang yang membuat Rumah Cimanggis, namanya Gubernur Jenderal Petrus Albertus Van der Parra," ungkap Rizal.

Van der Parra sendiri berkuasa sebagai gubernur Hindia Belanda cukup lama, yakni sepanjang tahun 1761-1775.

Rumah Cimanggis mulai dibangun pada 1775 sebagai landhuis atau rumah peristirahatan (vila).

"Sayang, sebelum rampung, dia (Van der Parra) keburu wafat. Bangunan dan lahan itu lalu dia wariskan kepada jandanya, Johanna Bake," sebut Rizal.

Baca juga: Asal Usul 12 Marga dan Kisah Cornelis Chastelein Hibahkan Tanahnya di Depok

Konon, Rumah Cimanggis dibangun di atas lahan perkebunan karet dengan jalan yang amat buruk. Saat Van der Parra membangun Rumah Cimanggis, dia juga turut membangun jalan menjadi sangat modern.

Karena jalannya yang bagus, lokasi itu pun menjadi ramai dan menjadi salah satu titik transit dan tempat pergantian transportasi kuda.

Di kemudian hari, Gubernur Jenderal Daendels menjadikan jalan yang dibangun Van der Parra sebagai standar atau acuan dalam membangun Jalan Raya Pos sepanjang Anyer-Panarukan guna membangun kota modern ke arah selatan Batavia.

"Jadi sebenarnya, Rumah Cimanggis itu adalah prototype kota modern pertama di Jawa atau mungkin di Indonesia. Jadi, ini posisinya sangat penting kalau kita mau pelajari sejarah perkembangan kota-kota modern awal di Indonesia," kata Rizal. (dip)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved