Pancoran Mas Depok
Terjepit Lima Jam, Anak Perempuan yang Tertimpa Crane Roboh di Depok Hanya Mengalami Luka Lecet
Terjepit Lima Jam, Anak Perempuan yang Tertimpa Crane Roboh di Depok Hanya Mengalami Luka Lecet pada Bagian Kepala dan Tangan. Berikut Selengkapnya
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Jasmin Putri Fadilah (14) seorang anak perempuan yang menjadi korban tertimpanya beton dan crane roboh di Jalan Mawar, Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok pada Jumat (15/10/2021) berhasil dievakuasi.
Proses evakuasi berjalan selama 5 jam.
Sebanyak 12 personil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok dibantu tim relawan dengan sangat hati-hati mengevakuasi tubuh korban yang terjepit reuntuhan dari pilar beton menara air yang roboh.
"Dalam proses evakuasi ini yang pertama kami menyangga dulu beton agar tidak bergerak menimpa korban, sebelum kami evakuasi korban," ujar Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan DPKP Kota Depok Welman, usai evakuasi korban.
Setelah berhasil menyanggah pilar beton, lanjut Welman, barulah tim berusaha memotong besi dari pilar beton secara pelan-pelan.
Baca juga: PDAM Tirta Asasta Bakal Tanggung Semua Biaya Perawatan dan Kerugian Korban Crane Roboh
Baca juga: Gadis Remaja yang Tertimpa Bangunan Akibat Crane Jatuh di Pancoran Mas Depok Masih Bertahan Hidup

"Kami khawatir beton ini bergerak oleh karen itu kami motong besinya pelan-belan agar beton ini nggak bergerak," ujarnya.
Menurut Welman, selama proses evakuasi, kondisi korban cukup kuat meskipun selama 5 jam dirinya terjepit beton.
"Selama evakuasi tim medis juga memantau kondisi korban," ucapnya.
Welman menambahkan kondisi korban saat dievakuasi hanya mengalami lecet pada bagian kepala dan tangan.
Baca juga: Bertahan Lebih dari Lima Jam, Bocah Terjepit Bangunan Akibat Crane Roboh Akhirnya Bisa Diselamatkan
Baca juga: Cerita Warga Soal Crane Jatuh Timpa Rumah di Pancoran Mas Depok, Tak Kuat Tahan Beton Jatuh Duluan
"Saya lihat luka-luka hanya lecet-lecet ditangan dan di kepala, lecet karena gesekan sepertinya," ujar Welman.
Adapun posisi korban saat evakuasi dalam keadaan setengah terlentang. Saat kejadian korban memang sedang melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
"Saat kejadian korban ini memang lagi zoom sekolah daring. Ini posisi terjepitnya di kamar," jelas Welman.
Welman menyebutkan ada tiga korban dari peristiwa ini, yaitu pemilik warung, lalu ayah dari korban yang mengalami luka di kepala dan terakhir korban yang terjepit.
"Saat ini untuk korban yang pemilik warung dan yang terjepit sudah dibawa ke rumah sakit Mitra Keluarga Depok," jelas Welman.
Tanggung Biaya Pengobatan dan Kerusakan Akibat Crane Roboh
Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok Mohammad Olik Abdul Kholik memastikan pihaknya akan menanggung penuh semua biaya yang diakibatkan dari jatuhnya crane di Jalan Mawar, Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (15/10/2021).
"Inalillahi wainailaihi rojiun, telah terjadi musibah jatohnya crane. Dengan ini saya Mohmmad Olik atas nama PDAM Tirta Asasta memohon maaf kepada korban dan warga sekitar," tandas Olik kepada wartawan di lokasi kejadian pada Jumat (15/10/2021).
Olik pun menjamin pihaknya akan menjamin seluruh biaya baik perawatan akibat luka-luka yang dialami korban maupun kerugian bangunan dua rumah warga yang menjadi korban.
"Kami akan bertanggung jawab secara penuh terhadap apa yang menimpa korban. Saat ini kami terus fokus pada evakuasi korban ya," tutur Olik.
Baca juga: Bertahan Lebih dari Lima Jam, Bocah Terjepit Bangunan Akibat Crane Roboh Akhirnya Bisa Diselamatkan
Baca juga: Cerita Warga Soal Crane Jatuh Timpa Rumah di Pancoran Mas Depok, Tak Kuat Tahan Beton Jatuh Duluan
Diberitakan sebelumnya, sebuah crane jatuh menimpa dua rumah warga yang ada tepat disamping bangunan sekira pukul 09.00 WIB, Jumat (15/10/2021).
Akibatnya, tiga orang menjadi korban, di antaranya seorang anak perempuan berinisial JP (12) tertimpa reruntuhan bangunan dan brhasil dievakuasi lebih dari lima jam setelah kejadian.
Korban selanjutnya adalah ayah JP, Jaidi yang mengalami luka bocor pada bagian kepala.
Namun Jaidi dinyatakan baik-baik saja setelah dilakukan pemeriksaan sementara.
Sedangkan seorang korban lainnya adalah Anel Taher (72).
Kake itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga karena mengalami sejumlah luka.
Baca juga: Detik-detik Crane Jatuh Timpa Rumah di Jalan Mawar Pancoran Mas Depok, Seorang Bapak Berdarah-darah
Baca juga: Crane Jatuh Timpa Rumah di Jalan Mawar Pancoran Mas, Seorang Warga Terjepit Reruntuhan Bangunan
Bertahan Lebih dari Lima Jam di Bawah Reruntuhan Bangunan
Baca juga: Cerita Warga Soal Crane Jatuh Timpa Rumah di Pancoran Mas Depok, Tak Kuat Tahan Beton Jatuh Duluan
Baca juga: Detik-detik Crane Jatuh Timpa Rumah di Jalan Mawar Pancoran Mas Depok, Seorang Bapak Berdarah-darah
Saat evakuasi, Welman mengatakan kondisi korban dalam keadaan sadar dan masih bernapas dengan baik.
Baca juga: Crane Jatuh Timpa Rumah di Jalan Mawar Pancoran Mas, Seorang Warga Terjepit Reruntuhan Bangunan
Baca juga: Menteri Basuki Kunjungi Proyek Penataan Kawasan Waterfront di Labuan Bajo, Minta Tanaman Ditambah
Cerita warga soal crane jatuh timpa rumah di Pancoran Mas Depok, tak kuat tahan betonnya jatuh duluan.
Sebuah Crane yang berada di lokasi perombakan menara air PDAM di Jalan Mawar 4, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, menimpa rumah dan sebuah warung yang berada di samping proyek tersebut.
Baca juga: Crane Jatuh Timpa Rumah di Jalan Mawar Pancoran Mas, Seorang Warga Terjepit Reruntuhan Bangunan
Menurut saksi mata dan juga tetangga korban, Ita Pinontoan mengatakan, peristiwa terjadi pada pukul 09.00 WIB.
"Saya keluar pagar rumah nggak taunya pak Zidar (pemilik rumah) udah keluar dari rumah dengan kondisi kepala berdarah. Saya juga lihat pak Asnel (pemilik warung) kepalanya bocor," ucap Ita.
Baca juga: Detik-detik Crane Jatuh Timpa Rumah di Jalan Mawar Pancoran Mas Depok, Seorang Bapak Berdarah-darah
Saat Crane jatuh Ita spontan berteriak dan langsung menuju rumah korban.
"Kami spontan teriak tetangga juga semua teriak langsung menuju rumah korban," ujarnya.
Ita mengatakan bahwa sebelum crane jatuh menimpa rumah korban, terlebih dahulu beton menara yang jatuh kemudian disusul dengan crane.
"Jatuhnya pelan-pelan saya pikir itu memang lagi ketahan crane, ternyata cranenya nggak kuat dan betonnya udah jatuh duluan baru cranenya nyusul," ujarnya.
Menurut Ita, saat kejadian berlangsung, di dalam rumah korban terdapat tiga orang yakni pak Zidar dan ketiga anaknya.
Naas satu anaknya bernama Yasmin tidak sempat menyelamatkan diri dan tubuhnya terjepit diantara runtuhan beton.
"Saat itu saya belum tahu ada korban atau nggak karena cuma saya tanya aja ada korban nggak, ternyata ada, saya tahunya ada (korban) pas bapaknya teriak Yasmin mana, tapi yang dua (anaknya) udah diselamatkan, saat kejadian anaknya lagi zoom sekolah," sebut Ita.
Berdasarkan pantauan TribunnewsDepok.com hingga saat ini proses evakuasi korban yang terjepit beton masih dilakukan oleh tim satuan dari Damkar dan Tagana Depok.