Berita Nasional
Dibisukan Dua Kali Dalam Seminar Virtual, Sandiaga Uno: Ini Jadi Tantangan Kita Dalam Adaptasi Baru
Dibisukan Host Dua Kali Dalam Seminar Virtual, Sandiaga Uno: Ini Jadi Tantangan Kita Dalam Adaptasi Baru. Berikut Selengkapnya
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno terus mengingatkan pentingnya adaptasi, inovasi dan kolaborasi dalam menyambut pariwisata era baru.
Ketiga hal tersebut diyakininya menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.
Namun, baru saja menyampaikan sambutan dalam Seminar Nasional Kewirausahaan yang digelar Universitas Syiah Kuala pada Selasa (28/9/2021), Sandiaga Uno justru terbisukan oleh pembawa acara (host).
Suaranya hilang tidak dapat terdengar oleh ratusan peserta seminar bertajuk 'Bisnis Kreatif di Era Digital, Mendukung Ekonomi Indonesia Cemerlang' itu.
Dirinya tersadar suaranya hilang ketika para mahasiswa Universitas Syiah Kuala memberikannya isyarat lewat layar desktopnya.
Baca juga: Pariwisata Siap Dibuka, Sandiaga Uno Ingatkan CHSE Demi Kepulihan Parekraf & Ekonomi Nasional
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Berikan Solusi untuk Pengrajin di Masa Pandemi
Mereka mengingatkan paparannya terkait besarnya potensi sektor parekraf yang dimiliki Indonesia itu tidak terdengar oleh peserta seminar.
Mengetahui hal tersebut, air muka Sandiaga Uno pun berubah.
Ekspresinya datar dengan mata melotot.
"Makanya guys jangan meng-unmute, jangan me-mute. Biarkan saja kalau ada yang lain (berbicara)," ungkap Sandiaga Uno menyindir panitia acara.
Namun ditekankannya kembali, momen tersebut menjadi bukti pentingnya adaptasi di tengah keterbatasan saat ini.
Lewat adaptasi, seluruh pihak, khususnya kalangan muda harus berinovasi guna menggali peluang usaha demi terciptanya lapangan kerja.
Baca juga: Pariwisata Bali Siap Dibuka Oktober 2021, Sandiaga Uno: Ekonomi Kembali Bangkit
Baca juga: Bali Siap Dibuka Oktober 2021, Sandiaga Uno Sebut Peluang Usaha dan Lapangan Kerja Terbuka Lagi
"Ini merupakan bagian dari adaptasi dan pelajaran, karena saya nggak tahu di-mute atau nggak di-mute kecuali ada yang ngasih tahu," ungkap Sandiaga Uno.
"Nah ternyata salah satu adaptasi di era sekarang ini bahwa yang paling berkuasa bukanlah Menteri. Siapa coba tebak? Tebak? host," ujarnya sumringah.
Namun belum selesai menyampaikan tanggapan, Sandiaga Uno justru kembali terbisukan.
"Host ini bisa membisukan kita, mematikan kamera kita…," ujar Sandiaga Uno sebelum terbisukan untuk yang kedua kalinya.
Namun momen tersebut tidak berlangsung lama.
Baca juga: Pandemi Ubah Industri Kreatif, Sandiaga Uno: Aplikasi, Gaming dan Televisi Menang Saat Pandemi
Baca juga: Pariwisata Bali Siap Dibuka, Sandiaga Uno Sebut Peluang Usaha & Lapangan Kerja Kembali Terbuka
Suara Sandiaga Uno kembali dibuka oleh panitia acara.
Mahasiswa pun kembali riuh dengan kejadian tersebut.
Terlepas dari momen tersebut, Sandiaga Uno kembali menegaskan Indonesia yang kini menjadi sentra ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Nilai transaksi ekonomi digital pun diproyeksikan mencapai 133 USD atau sekitar 1826 triliun.
Hal tersebut katanya menjadi tantangan sekaligus peluang ekonomi unggulan.
Lewat upskilling dan reskilling serta inovasi, adaptasi dan kolaborasi diyakinya peluang usaha akan terbuka lebar.
"Data-data yang kita himpun melalui we are sosial bahwa ada 274,9 juta masyarakat Indonesia yang 57 persennya adalah masyarakat urban, 73,7 persen populasi kita adalah pengguna internet termasuk kalian semua," ungkap Sandiaga Uno.
"Peluang besar bagi ekonomi kreatif digital, karena aktivitas yang paling banyak dilakukan urban saat ini adalah berinteraksi melalui medsos," tambahnya.
Namun sayang, media sosial sebagian besar hanya dipakai untuk update status, stalking atau dimanfaatkan tidak secara optimal untuk berjualan online atau mencetak konten-konten kreatif.
"Potensi Indonesia di bidang ekonomi digital ini sangat tinggi, kita harus pahamin teknologi sebagai sebuah kesadaran global, literasi teknologi dan digital serta kecakapan dalam mengolah dan memanfaatkan informasi," jelas Sandiaga Uno.
Lewat pola 3G, Gercep-gerak cepat, Geber-gerak bersama dan Gaspol-garap semua potensi, Kemenparekraf lanjutnya berkomitmen bersama Universitas Syiah Kuala mengembangkan ekonomi kreatif dan ekonomi digital sebagai pilar utama ekonomi bangsa
"Kita berharap generasi milenial yang aktif berperan kreatif dalam mengambil alih dunia wirausaha ini, akan menjadi garda terdepan serta menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja," ujarnya bersemangat.