Berita Depok
Hilangkan Kesan Angker, Pemkot Depok Percantik Jembatan Panus dengan Lampu & Ornamen Instagramable
Hilangkan Kesan Angker, Pemkot Depok Percantik Jembatan Panus dengan Lampu & Ornamen Instagramable. Jembatan diyakiniakan menjadi spot foto yang indah
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Dwi Rizki
Menurut Meri, gelapnya kondisi jalan membuat Jembatan Panus ini terkenal dengan kisah mistisnya.
Dengan kata lain, banyak orang maupun warga sekitar mengiyakan bahwa jembatan yang berdiri di atas sungai Ciliwung ini sebagai jembatan angker.
"Kadang warga suka ngelihat sosok anak kecil di jembatan. Kalau kita ngelewatin dia bisa celaka. Soalnya pernah kejadian orang bawa motor ada anak kecil itu, sama yang bawa motor dilewatin aja, langsung kejebur diujung jembatan," ucap perempuan yang tinggal di sisi Jembatan Panus ini.
Meski jembatan ini memang terkenal angker, menurut wanita yang tinggal sejak tahun 1983 ini, saat ini kondisi lingkungan disekitar Jembatan Panus ini sudah ramai dengan pemukiman penduduk dibandingkan saat awal dirinya tinggal di sekitar Jembatan Panus.
"Dulu kondisinya sepi, nggak ada lampu-lampu jalanan makannya banyak orang yang lewat sini sering diganggu," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Depok Mohammad Idris Berharap Siswa TK dan SD Bisa Ikut Menggelar Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Satlantas Polres Metro Depok Bakal Terapkan Sistem Ganjil Genap di Jalan Margonda
Wanita yang memiliki delapan anak dan 11 cucu ini menyebutkan bahwa sering adanya kisah mistis di Jembatan Panus, mungkin disebabkan oleh usia jembatan tersebut yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.
"Ya boleh dibilang menyeramkan tapi kita harus menghormati lah, namanya juga jembatan peninggalan Belanda, karena memang ada kisah mistis yang nyata dialami warga yang melintas di jembatan ini," ungkapnya.
Sempat ada perbaikan jembatan
Meri menuturkan bahwa Pemerintah Kota Depok pernah melakuan perbaikan tembok Jembatan Panus yang mengalami roboh.
"Pernah ada perbaikan karena sempat juga tembok di bagian ujung jembatannya roboh," ucapnya.
Menurutnya, karena sudah pernah dilakukan perbaikan, maka material bangunan Jembatan Panus ini tidak lagi 100 persen asli peninggalan Belanda.
"Sebagian temboknya ada yang sambungan, karena kan ada beberapa tembok jembatan yang sudah rapuh diperbaiki kembali," ungkapnya.
Untuk fungsinya, hingga sekarang Jembatan Panus juga digunakan untuk mengindikasikan banjir kiriman dari Bogor.
Hal itu bisa dilihat dari adanya ukuran batas ketinggian debit air sungai ciliwung pada tembok penyangga jembatan.
Selain itu, warga sekitar juga kerap mancing dibawah Jembatan Panus yang dialiri sungai Ciliwung.