CPNS 2021
MINIM Skor di Atas 400, Skor SKD CPNS 2021 KEJAKSAAN di Jambi Tergolong Tidak Tinggi
Skor SKD CPNS 2021 KEJAKSAAN di Jambi Tergolong Tidak Tinggi. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw | Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MARGONDA - Skor SKD CPNS 2021 Kejaksaan RI di titik lokasi atau Tilok UPT BKN Jambi tergolong tidak tinggi, Selasa (7/9/2021).
Hal itu terlihat dari hasil SKD CPNS Kejaksaan sesi 1 pada hari ini.
Dari total 83 peserta sesi 1, tercatat hanya ada 7 peserta meraih skor di atas 400.
Skor tertinggi diraih oleh Wendy dengan nilai 423.
Baca juga: Skor SKD CPNS 2021 BPK di Lampung Tidak TINGGI, Pemilik Skor di Atas 400 Hanya Sedikit
Sementara itu,skor SKD CPNS 2021 Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK di UPT BKN Lampung juga tidak tinggi, Selasa (7/9/2021).
Hasil skor peserta sesi 1 SKD BPK di UPT BKN Lampung pada hari ini memang terliht tidak terlalu tinggi.
Tercatat hanya ada 12 peserta mampu meraih skor di atas 400.
Sisanya mendapat skor di bawah 400.
Baca juga: Mu Varian Baru Virus Corona, Disebut-sebut Berpotensi Kebal Vaksin
Sedangkan urutan ke 12 atau nilai 400 diraih oleh Tri Sunu Akbar Nugroho.
ADA TEGURAN UNTUK PENYEBAR FR SKD CPNS 2021
Para peserta SKD CPNS 2021 yang sudah mengikuti seleksi sebaiknya segera hentikan penyebaran field report atau FR mengenai soal yang muncul.
Badan Kepegawaian Negara atau BKN memastikan bahwa hal tersebut akan ada dampak dan akibatnya.
Bahkan, BKN sudah menegur para ASN yang punya sampingan membuat konten YouTube tentang soal-soal CPNS.
Para ASN yang ketahuan membuat FR soal SKD CPNS 2021 sudah diberikan teguran lewat instansinya masing-masing.
Baca juga: BKN Beri TEGURAN Keras ke PNS Sebarkan FR SKD CPNS 2021 di YouTube
Nah, lalu apa dampak dan akibatnya bagi para peserta SKD CPNS 2021 yang ketahuan memberikan FR?
Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi Badan Kepegawaian Negara (BKN), Mohammad Ridwan, memastikan bahwa hal tersebut akan ada akibatnya.
Ketika ditanya apakah akan ada sanksi bagi peserta yang ketahuan memberikan FR atau BKN justru akan mengeluarkan soal-soal sulit tingkat HOTS bagi para peserta SKD CPNS 2021 sesi dan hari berikutnya, Ridwan menjawab dengan singkat.
"Lihat saja nanti," kata Ridwan dalam pesan singkatnya kepada Tribunnewsdepok.com, Jumat (3/9/2021).
5 SKOR TERBAIK HARI PERTAMA SKD
Selain itu, Badan Kepegawaian Negara merilis lima skor terbaik pada pelaksanaan SKD CPNS 2021 hari pertama.
Hal itu diumumkan lewat akun twitter Kepala Pusat Pengembangan Seleksi BKN, Muhammad Ridwan @abiridwan2173.
Kelima skor terbaik pada hari pertama pelaksanaan CPNS 2021, antara lain :
Baca juga: Percepatan Vaksinasi di Depok Terus Dilakukan, Idris Sebut Dosis Kedua Baru 350 Ribu Orang
1. Skor 488 oleh peserta CPNS Kemenlu
2. Skor 487 peserta CPNS Kementerian ATR/BPN
3. Skor 474 peserta CPNS Pemprov DKI Jakarta
4. Skor 469 peserta CPNS Mahkamah Agung
5. Skor 468 peserta CPNS Kejaksaan RI
Selain itu, Ridwan juga memperingatkan masih banyaknya field report (FR) di media sosial yang ditebar para peserta CPNS 2021 yang sudah mengikuti SKD.
"Eit, Situation Room Humas @BKNgoid mulai mendeteksi Field Report bertebaran, Lihat saja nanti, LIHAT SAJA AKIBATNYA," tulis @abiridwan2173.
Baca juga: Salat Jumat di Masjid Besar Riyadhus Shalihin Parung, Pengurus DKM Siapkan Masker Bagi Jemaah
SKOR SKD HARI KEDUA KEJAKSAAN TAK ISTIMEWA
Kejaksaan RI menggelar SKD CPNS 2021 di beberapa titik lokasi, Jumat (3/9/2021).
Salah satu titik lokasinya ada di Bengkulu dan live scoring dapat disimak di akun YouTube Biro Kepegawaian Kejaksaan.
Sesi pertama di tilok tersebut sudah selesai digelar.
Hasilnya ternyata tidak begitu istimewa.
Baca juga: SKOR SKD CPNS 2021 Kementerian ATR/BPN Menggelegar, Banyak di Atas 400
Tercatat hanya ada 8 peserta meraih nilai skor di atas 400 dengan yang tertinggi adalah 445.
Hal ini berbeda dengan hasil SKD CPNS 2021 Kementerian ATR/BPN di BKN Pusat yang juga digelar hari ini.
Skor-skor peserta di Kementerian ATR/BPN begitu menggelegar.
Banyak peserta memperoleh skor di atas 400 pada sesi pertama hari ini.
Skor tertinggi di sesi pertama adalah 488.
Hebatnya peserta yang memiliki skor SKD di atas 400 itu jumlahnya sangat banyak.
Baca juga: Pelecehan Seksual Bikin KPI Pusat Trending di Medsos, Begini Tanggapan Warganet di Twitter
Total terdapat 62 peserta dengan skor SKD di atas 400 pada sesi pertama SKD CPNS 2021 Kementerian ATR/BPN di tilok BKN Pusat.
Peserta sesi berikutnya tentu saja harus meningkatkan kewaspadaan.
Skor di bawah 400 bukan lagi pilihan jika hendak lolos dari SKD.
DILARANG BERIKAN FR
Sementara itu, peserta yang telah melaksanakan SKD CPNS 2021 dilarang memberikan field report atau FR di media sosial.
Lalu apa sanksinya jika memberikan FR di media sosial?
Terkait larangan memberikan FR ini diingatkan oleh akun twitter @CPNS_MA_RI.
Akun resmi Mahkamah Agung itu menulis seperti di bawah ini :
Baca juga: SKOR di Atas 400 Bertebaran di SKD CPNS 2021 Pemkot Depok Sesi 1, Peserta Berikutnya WASPADA!
Baca juga: BEBAS dari Penjara Lapas Cipinang, Saipul Jamil Jalani Ritual Mandi di Laut
Mimin pun teringat cuitan pak @abiridwan2173 beberapa waktu lalu bahwa "FR"dilarang.
Sekedar cerita situasi di titik lokasi boleh lah.
Akun twitter @abiridwan2173 merupakan akun paling akurat memberikan informasi tentang CPNS.
Hal itu lantaran @abiridwan2173 merupakan Kepala Pusat Pengembangan Seleksi di BKN.
SKOR 400 BERTEBARAN
Sementara itu, skor SKD CPNS 2021 hari pertama mulai terlihat.
Skor yang muncul cukup mengerikan untuk peserta SKD CPNS 2021 berikutnya.
Angka yang muncul tergolong tinggi ketimbang SKD CPNS 2019.
Di SKD CPNS 2021 ini banyak muncul skor di atas 400.
Baca juga: Jadwal SIM Keliling Kamis 2 September 2021: Depok, Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangsel dan Bekasi
Contohnya di sesi 1 SKD CPNS di Kanreg VII BKN 1 yang diisi Pemkab Karawang dan Kementerian Luar Negeri, skor tertinggi adalah 482.
Total sebanyak 21 peserta sesi 1 di Kanreg VII BKN i ini tercatat memperoleh skor di atas 400.
Di UPT BKN Tarakan di mana diisi peserta SKD CPNS 2021 Mahkamah Agung, tercatat dari 39 peserta, enam diantaranya memperoleh skor di atas 400.
Nampaknya peserta SKD CPNS 2021 yang belum menjalani tes harus mewaspadai tren ini.
Artinya jangan puas jika memperoleh hasil simulasi SKD di bawa 400.
Hal itu karena saingan di SKD CPNS kini banyak yang memiliki nilai di atas 400.
Baca juga: Maybank Indonesia Luncurkan Solusi Keuangan Smart dan Fleksibel Maybank Tabungan U dan U iB
PELAMAR FORMASI PADAT HARUS WASPADA
Kalian memilih formasi jabatan padat pelamar pada CPNS 2021?
JIka kalian memilihnya, maka bersiaplah dengan hal-hal mengejutkan yang sudah terjadi pada hari ini.
Lalu apa penyebab utama terjadi tren peningkatan skor SKD CPNS?
Penyebab utamanya adalah adanya peningkatan jumlah soal dan passing grade pada CPNS 2021.
Passing grade yang ditingkatkan adalah TKP.
Dari minimal 126 pada CPNS 2019, menjadi 166 pada CPNS 2021.
Peningkatan passing grade TKP membuat skor minimal SKD melonjak jauh dari 275 pada CPNS 20119 menjadi 311 pada CPNS 2021.
Hal ini tentunya akan membuat perbedaan cukup jauh pula pada skor yang akan diraih para pelamar CPNS 2021.
Mari kita hitung dengan rumus perbandingan terkait sejauh mana nilai seseorang bisa melonjak akibat perbedaan ini.
Sebagai contoh, jika seorang peserta CPNS 2019 bisa memperoleh skor 321, maka di CPNS 2021 ini, peserta tersebut sangat berpotensi meraih skor 362.
Berikutnya jika pelamar CPNS 2019 mampu meraih skor 380, maka skor yang dia miliki pada tahun 2019 itu sebanding dengan skor 422 di CPNS 2021.
Nah, oleh karena itulah kemungkinan sebagian besar para pelamar CPNS 2021 akan memiliki skor di atas 400, atau bahkan di atas 420.
Baca juga: Pelatih Dirdja Wihardja Sebut Penerapan Protokol di Olimpiade Tokyo 2020 Menjadi Keseruan Tersendiri
Ini merupakan peringatan bagi kalian yang sedang bersaing di formasi keruh.
Persiapkan diri kalian sebaik-baiknya sebab mungkin skor SKD 400 tak begitu banyak artinya jika kalian bersaing di formasi keruh.
MINIMAL JUMLAH BENAR AGAR LOLOS PASSING GRADE
Passing grade SKD CPNS 2021 resmi ditingkatkan oleh Kemenpan RB.
Hal itu terungkap dalam konferensi pers BKN pada Kamis 29 Juli 2021.
Passing grade yang ditingkatkan adalah di formasi umum untuk TKP, yakni 166 atau meningkat cukup tajam ketimbang tahun 2019 lalu yang hanya 126.
Namun, peningkatan angka passing grade TKP ini diimbangi dengan jumlah soal yang bertambah sebanyak 10 soal ketimbang tahun sebelumnya.
Baca juga: Lolos ke Perempat Final, Anthony Sinisuka Ginting Bakal Tetap Fokus Saat Melawan Anders Antonsen
Sedangkan untuk TIU dan TWK masing-masing tetap di angka 80 dan 65.
Lalu berapah jumlah soal benar yang harus didapat agar lulus SKD CPNS.
Untuk TWK, minimal peserta harus bisa menjawab benar 13 soal.
Sedangkan untuk TIU, minimal harus menjawab benar sebanyak 17 soal.
Baca juga: Bikin Resah Masyarakat, Seleb TikTok Juy Putri Akui Semua Kesalahannya di Depan Publik
Nah, lalu apa saja kisi-kisi TKP SKD CPNS.
1. Pelayanan Publik
Mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki.
2. Jejaring Kerja
Mampu membangun dan membina hubungan, bekerjasama, berbagi informasi, dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif.
3. Sosial Budaya
Mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri atas beragama agama, suku, budaya, dan lainnya.
Baca juga: Nino Dapat Ponsel Bukti Pembunuhan Roy, Ini Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Kamis 29 Juli 2021
4. TIK
Mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerjanya.
5. Profesionalisme
Mampu melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan jabatan.
6. Anti Radikalisme
Menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme , kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif yang sesuai.
Ya, itulah bentuk-bentuk soal TKP SKD CPNS 2021 dan apa yang diharapkan pembuat soal.
Sehingga para pelamar CPNS 2021 hanya tinggal mencari jawaban yang paling sesuai dengan apa yang diharapkan pembuat soal.
RANGKUMAN LENGKAP SOAL CPNS DIMENSI PANCASILA
Apa itu dimensi realitas Pancasila?
Apa itu dimensi idealisme Pancasila?
Apa itu dimensi fleksibilitas Pancasila?
Pelamar CPNS 2021 wajib paham betul mengenai dimensi Pancasila karena selalu muncul di setiap TWK SKD CPNS.
Baca juga: Pemprov DKI Kini Wajibkan Pengunjung dan Karyawan Warteg Divaksin Covid-19
Oleh karena itu, soal serupa juga kemungkinan besar muncul di SKD CPNS 2021.
Inilah rangkuman lengkap soal CPNS tentang dimensi Pancasila.
Dimensi Pancasila diketahui ada tiga, yakni :
1. Dimensi Realitas
Adaptasi nilai-nilai yang dijalankan dalam kehidupan nyata.
2. Dimensi Idealisme
Pencerminan ideologi yang harus mampu memberikan harapan dan cita-cita kepada masyarakat.
Baca juga: 2 Dosis Vaksin Sinovac Mampu Turunkan Risiko Kematian Akibat Covid-19 Hingga 98 Persen
3. Dimensi Fleksibilitas
Mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
PASSING GRADE CPNS 2021
Sementara itu, BKN juga baru saja mengumumkan passing grade CPNS 2021.
Untuk formasi umum, passing grade nya, yakni TWK 65, TIU 80, dan TKP 166.
Untuk formasi disabilitas, TWK 65, TIU 60, dan TKP 166.
Untuk formasi cumlaude, TWK 65, TIU 85, dan TKP 166.
Untuk formasi Putra/putri Papua/Papua Barat, TWK 65, TIU 60, dan TKP 166.
SOAL CPNS RADIKALISME
Apa saja tahap-tahap dalam radikalisasi?
Pertanyaan seperti di atas sangat mungkin ke luar di dalam SKD CPNS 2021.
Nah, lalu apa jawabannya.
Dikutip dari buruhmigran.or.id, menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, tahapan radikalisasi adalah pra-radikalisasi, identifikasi diri, indoktrinasi, dan jihadisasi.
Baca juga: Vaksin Keliling di RPTRA Amanah Terkendala, Banyak Warga Ambil Nomor Antrean Tapi Tidak Hadir
Pra-radikalisasi merupakan kehidupan sebelum terjadi radikalisasi.
Identifikasi diri adalah individu mulai mengidentifikasi diri ke arah radikalisme.
Indoktrinasi adalah kondisi dimana individu mulai mengintensifkan dan memfokuskan kepercayaannya. Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan langsung (offline), maupun tidak langsung atau melalui media (online).
Tahap terakhir adalah Jihadisasi, yaitu mulai mengambil tindakan atas keyakinannya seperti melalui aksi kekerasan ekstrim seperti melakukan teror.
Selain itu, masih banyak soal-soal lain menyangkut radikalisme.
Oleh karena itu para pelamar CPNS 2021 harus memahami betul berbagai hal menyangkut radikalisme.
Mari kita mulai daftar soal CPNS menyangkut radikalisme :
Baca juga: Sugiarto Sukamuljo Selalu Beri Semangat dan Harus Sendirian Saat Menyaksikan Marcus/Kevin Bertanding
1. Apa pengertian radikalisme?
Radikalisme adalah suatu keinginan pada perubahan yang menentang keseluruhan yaitu struktur dasar dan fundamental. Yang secara politik diarahkan pada setiap gerakan atau tindakan yang ingin mengubah sistem
dari akarnya.
Tindakan radikalisme yang menginginkan perubahan dengan cara tindak kekerasan, kekejaman oleh seseorangan atau golongan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan terutama tujuan tentang politik. Tujuannya untuk mengusung perubahan tapi tindakan seperti ini menggunakan kekerasan dan terror yang sangat merugikan orang lain.
2. Ciri-ciri orang terpapar radikalisme?
Dikutip dari buruhmigran.or.id, Prof. Dr. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ada proses tersendiri seseorang mengalami perubahan dari seseorang yang radikalis, ekstrimis, hingga menjadi teroris.
Menurut Irfan, Radikalisme mengalami perubahan secara total dan bersifat drastis. Radikalisme menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada, ciri-cirinya adalah mereka intoleran atau tidak memiliki toleransi pada golongan yang memiliki pemahaman berbeda di luar golongan mereka, mereka juga cenderung fanatik, eksklusif dan tidak segan menggunakan cara-cara anarkis.
Baca juga: Perempuan Paruh Baya Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Mandi, Besar Dugaan Kena Serangan Jantung
3. Apa definisi terorisme?
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. (Sumber: UU Nomor 5 Tahun 2018)
4. Apa itu ekstrimisme?
Dikutip dari buruhmigran.id, menurut Merriam-Webster Dictionary, ekstremisme secara harfiah artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau “advokasi ukuran atau pandangan ekstrim”.
Saat ini, istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik atau agama, yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya. Namun, ekstremisme juga dipakai dalam diskursus ekonomi.
Menurut Dr. Alex P. Schmid (2014), kelompok ekstrimis merupakan kelompok yang menganut paham kekerasan ekstrim atau ekstrimisme. dibandingkan radikalis, ekstrimis cenderung berpikiran tertutup, tidak bertoleransi, anti-demokrasi dan bisa menghalalkan segala cara, termasuk penipuan, untuk mencapai tujuan mereka. Kelompok ekstrimis juga berpikiran tertutup. Kelompok ini berbeda dengan kelompok radikalis, kelompok yang menganut paham radikal atau radikalisme. (“Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review”, 2014: h. 56)
Baca juga: Yurike Prastika Sering Pamer Tubuh Seksi di Akun Medsos Supaya Dapat Banyak Likes dari Followers
5. Apa itu radikalisasi?
Menurut Dr. Alex P. Schmid (2013), radikalisasi adalah proses dimana Individu atau kelompok yang berubah dan memiliki kecenderungan menentang dialog dan kompromi dengan pihak yang berbeda; mereka memilih jalan konfrontasi dan konflik.
Pilihan ini disertai oleh dukungan terhadap, antara lain :
(i) penggunaan tekanan dan strategi memaksa (coersion) dengan jalan kekerasan atau non-kekerasan,
(ii) legitimasi atau dukungan terhadap berbagai bentuk kekerasan, selain terorisme, untuk mewujudkan tujuanya yang dianggap mulia, dan
(iii) pada ujungnya bisa berlanjut ke level tertinggi dalam bentuk kekerasasan ekstrim atau terorisme.
Proses ini biasanya diikuti oleh kecenderungan penguatan ideologi yang menjauh dari arus utama (mainstream) dan mengarah kepada titik ekstrim yang didasari oleh cara pandang dikotomis dan keyakinan bahwa kemapanan sistem yang ada tidak lagi bisa menjadi jalan bagi terjadinya perubahan yang diinginkan.
Baca juga: Kembali Beraktivitas di Pasar Koja Baru, Ari dan Toni Sudah Menyiapkan Surat Vaksinasi
6. Bagaimana cara menangkal radikalisme?
- Dikutip dari lipi.go.id, Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra mengatakan cara untuk menangkal munculnya radikalisme harus dimulai dari keluarga.
"Tanggung jawab semua, dimulai dari keluarga untuk menghormati perbedaan agama hingga budaya yang sangat majemuk," kata Azyumardi Azra usai menerima LIPI Sarwono Award, Rabu malam.
- Pola pengasuhan di rumah dilakukan dengan se-demokratis mungkin.
- Penguatan Pancasila.
- Menerapkan pembelajaran di sekolah di mana anak dirangsang untuk berpikir kritis.