Viral Medsos
Pelecehan Seksual Bikin KPI Pusat Trending di Medsos, Begini Tanggapan Warganet di Twitter
KPI Pusat menjadi trending topik di medsos. Ternding topik lantaran kasus pelecehan seksual karyawannya oleh rekan kerja korban.
Pria yang sudah berkeluarga itu mengaku dibuli sedari tahun 2014 hingga tahun 2016.
Baca juga: Kemenparekraf Gelontorkan Stimulus Khusus Bangga Buatan Indonesia, Dongkrak Penjualan Produk Lokal
Dari suratnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), MS menceritakan kisah pilunya.
Kata MS selama dua tahun ia dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior.
Mereka bersama sama mengintimidasi MSA hingga korban tak berdaya.
Padahal kata MSA, kedudukan mereka setara dan bukan tugasnya untuk melayani rekan kerja.
"Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," ungkap MS dalam suratnya yang diterima Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Pelatih Tira Persikabo Sebut Skuadnya Dalam Motivasi yang Tinggi untuk Hadapi Madura United
Kata MS, ia sudah tak terhitung menerima pelecehan dan perundungan di tempat kerjanya di KPI Pusat.
Bahkan perendahan martabat terhadapnya dilakukan terus menerus dan berulang ulang sehingga ia tertekan.
Pada tahun 2015 MS bahkan pernah alami pembullyan secara fisik.
Para pegawai KPI Pusat itu beramai ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, hingga mencoret buah zakarnya menggunakan spidol.
Kejadian itu hingga membuat MS trauma dan kehilangan kestabilan emosi.
Ia heran kenapa kejahatan seperti itu dapat terjadi di KPI Pusat.
Bahkan kata MS, oknum pegawai KPI Pusat itu mendokumentasikan kelaminnya dan membuatnya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu.
"Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online," harapnya.
Baca juga: Ada Bunker Kuno Peninggalan Belanda di Terowongan di Bawah Stasiun Bogor, Sedang Dikeruk Dinas PUPR
Perundungan terus berlanjut, di tahun 2017 saat acara Bimtek di Resort Prima Cipayung, Bogor, pada pukul 01.30 WIB, saat tidur, MS dilempar ke kolam renang.