Langkah Berani Prof Heri Hermansyah: UI Kolaborasi dengan Tsinghua, Buka Era Baru Inovasi Nasional

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan kelasnya sebagai perguruan tinggi berpengaruh di Asia dengan meresmikan kerja sama strategis bersama Tsinghua University, kampus elite yang menempati peringkat ke-17 dunia versi QS World University Ranking.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung pada Selasa (4/11) di Beijing, Selasa (4/11/2025).

Ini bukan sekadar seremoni antar-rektor, tetapi menjadi langkah nyata diplomasi akademik Indonesia menuju panggung global.

Baca juga: UI di Panggung Dunia 2025 WUPF, Rektor Prof Heri Hermansyah: Mengutamakan AI yang Beretika

Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menegaskan bahwa kolaborasi ini membawa misi besar: mempercepat inovasi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem riset internasional.

“Ini bukan hanya pertukaran pelajar dan dosen. Ini strategi membangun ekonomi berbasis pengetahuan,” ujar Prof. Heri Hermansyah.

Langkah Besar yang Tidak Main–Main

Tidak berhenti pada kerja sama akademik dasar, UI dan Tsinghua memastikan bahwa kemitraan ini membawa hasil konkret.

Dalam lima tahun terakhir saja, kolaborasi keduanya telah menghasilkan 39 artikel ilmiah internasional.

MoU terbaru ini memperluas jangkauan kerja sama ke riset unggulan, teknologi masa depan, hingga inovasi kesehatan.

UI juga memperluas program double degree bersama Tsinghua, menyamai model kerja sama UI dengan University of Melbourne yang saat ini berperingkat 19 dunia.

Para dosen Tsinghua akan hadir sebagai dosen tamu di program internasional UI.

Baca juga: Rektor UI Prof Heri Hermansyah: Peking University dan UI Jadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Untuk mempercepat riset, UI menyediakan seed and matching research grant bagi peneliti kedua universitas yang ingin berkolaborasi.

Kolaborasi Misi Besar: Vaksin Dengue hingga Konferensi Kota Cerdas

Salah satu terobosan paling penting dari kemitraan ini adalah peluncuran kerja sama pengembangan vaksin dengue berbasis teknologi mRNA, menggandeng BPOM dan institusi riset Indonesia lainnya. Teknologi ini digadang-gadang menjadi game changer dalam upaya penanggulangan demam berdarah di Asia Tenggara.

Kepala BPOM, Prof. Taruna Ikrar, bahkan hadir langsung memberikan kuliah umum di Tsinghua, menunjukkan kuatnya dukungan pemerintah terhadap proyek riset ini. Mulai dari perencanaan hingga uji klinis.

Baca juga: Tim FMIPA UI Bangun Peta Multidimensi Enam Desa di Sukabumi, Ini Manfaatnya

Selain kesehatan, UI dan Tsinghua juga menaruh fokus pada teknologi berkelanjutan dan energi bersih, menghubungkan Institute of Carbon Neutrality (Tsinghua) dengan Net Zero Initiative (UI).

Kolaborasi ini menjadi batu pijakan penting untuk mendorong inovasi energi hijau dan masa depan karbon netral Indonesia.

UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Kota Cerdas 2026

Pada 2026, UI akan menjadi tuan rumah International Conference on Smart City Innovation.

Baca juga: Raih Beasiswa Atlet Berprestasi 2025, Mahasiswi Psikologi UI Tegaskan Disiplin dalam Berbagi Waktu

Dalam kegiatan itu, UI bekerja sama dengan dua fakultas prestisius Tsinghua: School of Architecture dan School of Environment. Keduanya bertindak sebagai mitra penyelenggara sekaligus mitra ilmiah utama.

Diplomasi Akademik Indonesia Kian Kokoh

Rektor UI menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar membangun hubungan antar-kampus, tetapi juga memantapkan peran Indonesia dalam arsitektur riset global.

“Teknologi hijau, inovasi kesehatan, dan riset masa depan harus menjadi pilar kemajuan bangsa. Dunia akademik tidak bisa lagi hanya mengikuti arus. kita harus memimpinnya,” tegas Prof. Heri.

MoU bersama Tsinghua meneguhkan posisi UI sebagai universitas yang bukan hanya mengejar prestasi internasional, tetapi juga mendorong kemajuan bangsa melalui riset, inovasi, dan kolaborasi global.