Berita Bogor

Kemiskinan Ekstrim Tertinggi di Halaman Rumah Prabowo, 14.000 Kepala Keluarga Tinggal di Rutilahu

Kabupaten Bogor menempati urutan pertama jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Hironimus Rama
Tribun Depok
RUTILAHU - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait (tengah-memegang payung) saat menyerahkan rutilahu ke warga Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/11/2025). 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Kabupaten Bogor menempati urutan pertama jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/11/2025).

"Tadi saya minta Pak Fitrah Nur (Dirjen Kawasan Pemukiman PKP-Red) sampaikan kriteria dari BPS. Tolong ditampilkan mulai dari yang paling miskin. Dari 100 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk miskin terbesar, paling tinggi Kabupaten Bogor, 401,86 ribu jiwa," kata Maruarar.

Baca juga: Masih Tersisa 14.000 Rutilahu di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto Janji Tuntaskan 3 Tahun

Pria yang biasa disapa Ara ini juga mengaitkan soal kemiskinan ekstrim ini dengan fakta banyaknya tokoh nasional tinggal di Kabupaten Bogor.

"Bapak Prabowo tinggal di situ, Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono-Red) tinggal di Kabupaten Bogor. Jumlah penduduk miskinnya segitu, Pak," ucapnya.

Ara menegaskan bahwa program Bantuan Stimulan Perumahan akan mengacu pada data BPS sehingga penyalurannya tepat sasaran.

"Data BPS menjadi dasar penyusuran program agar intervensi pemerintah dalam hunian layak huni benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Ara mengungkapkan bahwa Kabupaten Bogor mendapatkan kuota terbanyak penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada 2025 ini.

"Kabupaten Bogor mendapatkan 1.351 unit untuk perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada 2025 ini," ucap Ara saat memberikan BSPS kepada warga Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/11/2025).

Dia menjelaskan kuota BSPS di Kabupaten Bogor lebih besar dari daerah lain karena jumlah masyarakat miskin ekstrem di Kabupaten Bogor terbanyak se-Indonesia.

"Ini terbilang adil karena jumlah masyarakat miskin ekstrem di sini terbanyak. Bagaimana pun negara harus adil terhadap warga negaranya," ujar Maruarar.

Sementara Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengungkapkan jumlah Rutilahu di Kabupaten Bogor saat ini ada 14 ribu lebih unit. 

"Tahun ini ada 3.600 unit Rutilahu yang kami rehabilitasi," paparnya. 

Rudy menjanjikan tahun 2026 alokasi anggaran bedah rutilahu bakal ditingkatkan sehingga tidak ada lagi Rutilahu di Bumi Tegar Beriman.

"Dengan bantuan pemerintah pusat dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), maka tidak ada lagi Rutilahu di Kabupaten Bogor pada Tahun 2027 atau 2028," tandasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved