Warga Kabupaten Bogor Antusias dengan Layanan Cageur RSUD Bakti Pajajaran, Minati Masyarakat Tinggi

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Layanan Cageur menjadi salah satu inovasi unggulan Rumah Sakit Umum Daerah Bakti Pajajaran Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sejak diluncurkan pada 2023 lalu, sekira 5.000 warga Kabupaten Bogor menikmati layanan ini.

Hal itu diungkapkan dr.Eka Dwi Agustiany selaku Kepala Intalansi Rujukan Telemedicine dan Home Care (Cageur) RSUD Bakti Pajajaran di Cibinong pada Jumat (14/11/2025).

Baca juga: Baru Setahun Buka, Poli Psikologi RSUD Bakti Pajajaran Cibinong Selalu Penuh Pasien

"Alhamdulilah ada peningkatan pasien yang kami tangan sejak buka pada 2023. Terakhir pada 2025 ada lebih dari 1.000 pasien. Hingga saat ini, sudah hampir 5.000 pasien," kata dr.Eka.

Dia menjelaskan layanan Cageur di RSUD Bakti Pajajaran diinisiasi oleh Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan pada 2023.

"Cageur merupakan singkatan dari RSUD Cibinong Gancang Ngubaran Dulur. Konsepnya adalah layanan hospital without walls, rumah sakit tanpa dinding," ujarnya.

Dengan konsep ini, Cageur memberikan pelayanan kesehatan di luar rumah sakit. 

"Jadi kami upayakan pelayanan kesehatan tetap bisa dilakukan di luar rumah sakit walaupun pasiennya berhalangan datang," papar dr. Eka. 

Dia mengungkapkan Cageur mencakup rujukan yang difasilitasi melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SISRUM).

"Kalau kondisi pasiennya sulit dibawa kerumah sakit karena penyakitnya cukup berat maka kami bisa datang ke kantor ataupun ke rumah," ungkap dr. Eka.

Cageur juga memberikan layanan Homecare, telemidicine, serta medical evacuation untuk penjemputan pasien dan kasus kebencanaan.

"Layanan homecare umumnya untuk lansia dengan jenis tindakan berupa pemeriksaan rutin, terapi, perawatan luka, pemasangan selang makan dan kencing," beber dr. Eka.

Layanan lainnya dari Cageur adalah medical assistant yaitu pendampingan pasien yang mau berobat.

"Kalau tidak ada keluarganya yang mendampingi, kami bisa dampingi," imbuhnya.