Depok Hari Ini

Jambore Pramuka Muslim Dunia Digelar di Cibubur, Ini Pengalaman Peserta dari PPM Darunnajat Jateng

Jambore Pramuka Muslim Dunia tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
WMSJ 2025 - Kontingen PPM Darunnajat, Jateng pada kegiatan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBUBUR - World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 sukses terselenggara di Bumi Perkemahan Cibubur selama enam hari, mulai Selasa (9/9/2025) hingga Minggu (14/9/2025).

Jambore Pramuka Muslim Dunia tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 

Kegiatan ini diikuti oleh 18 negara, seperti Indonesia, Malaysia, Oman, Mauritius, Qatar, ⁠Brunei Darussalam, Saudi Arabia, Maldives,  Uzbekistan, dan lainnya. 

PPM Darunnajat, Brebes, Jawa Tengah (Jateng), menjadi salah satu kontingen WMJS 2025.

Pendamping Kontingen PPM Darunnajat, Danu Wibowo menjelaskan, pihaknya mengirimkan dua regu dan dua sangga.

Baca juga: Pelajar Sedang PKL Dibacok di Jalan Jambore Cibubur Jaktim oleh Pelajar Lain

“Regu itu satuan terkecil dalam golongan Pramuka tingkat Penggalang, kita ada putra dan putri,” kata Danu, Minggu siang.

“Sedangkan sangga untuk tingkatan Pramuka Penegak, kita kirim juga putra dan putri,” sambungnya. 

Tiap regu dan sangga memiliki anggota masing-masing delapan orang. Dengan demikian, PPM Darunnajat mengirimkan 32 anggota Pramuka dan 8 pendamping. 

Sementara itu, salah satu peserta, Syafira (15) mengaku bangga mengikuti kegiatan WMJS 2025.

“Banyak hal yang saya dapatkan kayak banyak teman, terus banyak pengetahuan yang didapatkan,” kata Syafira.

Baca juga: Tutup Jambore Apdesi, Pj. Bupati Bogor Minta Kepala Desa Jaga Integritas

Bahkan, peserta WMSJ juga mengikuti edukasi cara mengolah sampah, berlatih olahraga, hingga membuat kesenian.

“Jadi kita bisa gimana sih caranya membatik itu, cara melestarikan budaya itu,” ungkapnya.

Syafira mengaku, pengalaman paling berharga di WMSJ dapat berteman dengan perwakilan dari berbagai negara. 

“Ya, pernah bertemu dengan orang Mauritius, terus banyak India, Aljazeera juga pernah berkomunikasi gitu,” ungkapnya. 

“Yang paling penting pasti ilmu ya, karena kita niat di sini ikut kegiatan jam baru seperti ini dengan niat yang belajar,” pungkasnya. (m38)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved