Demo di DPR
10 Orang Tewas Demo DPR, Sosok Pelajar SMK Tangerang, Reza Indragiri Beri Catatan untuk Polisi
10 Orang Tewas Demo DPR, Sosok Pelajar SMK Tangerang, Reza Indragiri Beri Catatan untuk Polisi
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: dodi hasanuddin
Laporan Jurnalis Warta Kota Network, Nurmahadi, M. Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Demo masyarakat yang kecewa atas kebijakan anggota DPR hingga DPRD mendapatkan tunjangan rumah di saat ekonomi susah terjadi hampir di meluas ke seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini dampak driver Ojol Affan Kurniawan (21) tewas dilindas kendaraan taktis Barracuda Brimob Polri.
Fasilitas umum, kantor pemerintahan, DPRD dan kepolisian dibakar massa.
Baca juga: Terduga Provokator Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim Ditangkap di Cibubur
Demo yang berlangsung dari 28 Agustus hingga 2 September 2025
Terdapat juga puluhan korban luka-luka. Baik dari pendemo dan petugas keamanan. Tak hanya itu, hal yang membuat miris adalah jatuhnya korban jiwa akibat kekerasan fisik.
Dari catatan Kompas.com, dari demo yang berlangsung dari 28 Agustus hingga 2 September 2025 terdapat 10 korban jiwa yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.

Berbeda dengan Affan Kurniawan yang terdapat bukti kuat video yang memperlihatkan Barracuda Brimob melindas pemuda yang menjadi tulang punggung keluarga tersebut.
Inilah Daftar Korban Tewas Saat Demo DPR
1. Affan Kurniawan
Affan Kurniawan (21) driver Ojol tewas setelah dilindas mobil taktis Brimob Polda Metro Jaya di kawasan Rusun Bendungan Hilir II, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Agustus 2025 malam
Saat itu, Affan akan mengantar pesanan makanan ke daerah Benhil. Saksi mata, Abdul (29) mengatakan bahwa korban diduga tidak sempat menghindar ketika mobil rantis Brimob melaju dengan kencang dan ugal-ugalan.

2. Septinus Sesa
Septinus Sesa tewas saat aksi blokade di kawasan Wirsi dan Jalan Yosudarso, Manokwari, Kamis malam, 28 Agustus 2025
3. Iko Juliant Junior
Iko mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tewas di Rumah Sakit Kariadi pada Minggu, 31 Agustus 2025 siang.
Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum Unnes menyebutkan bahwa Iko ke kampus pada Sabtu, 30 Agustus 2025 sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu, dia memakai baju PDH DPM Unnes dan membawa jas almamater di ransel.
Baca juga: Minta Tolong Rakyat Dorong RUU Perampasan Aset, Prabowo: Saya Tidak Bisa Sendiri
Malam hari Iko sudah pulang ke rumah. Pada pukul 23.00, Iko dijemput temannya menuju Polda Jawa Tengah. Mereka akan menjemput rekan mahasiswa Unnes yang ditahan. Iko diinformasikan berada di rumah sakit akibat luka dalam yang parah.
Iko mengalami luka dalam hingga kritis dan tak sadarkan diri. Iko mengigau meminta ampun agar tak dipukuli.
4. Andika Luthfi Falah
Pelajar SMK 14 Tangerang asal Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Andika Luthfi Falah meninggal saat ikut demonstrasi menuntut pembubaran DPR di kawasan gedung DPR pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Siswa kelas 11 itu sempat dirawat intensif di RS Dr Mintoharjo, Jakarta, sebelum meninggal. Dari hasi pemeriksaan tempurung kepalanya retak.

5. Syaiful Akbar
Syaiful Akbar (43) Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Ujung Tanah. Syaiful tewas akibat terjebak saat gedung DPRD Kota Makassar dibakar massa pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam.
6. Sarinawati
Sarinawati, staf DPRD Kota Makassar yang juga ditemukan tewas di lantai tiga gedung. Sarinawati tewas akibat terjebak saat gedung DPRD Kota Makassar dibakar massa pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam.
7. Muhammad Akbar Basri
Akbar Basri merupakan fotografer Humas DPRD Kota Makassar. Korban tewas akibat terjebak saat gedung DPRD Kota Makassar dibakar massa pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam.
8. Rheza Sendy Pratama
Sendy Pratama, mahasiswa semester V Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, tewas dalam kericuhan di kawasan Ring Road Utara, depan Markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 31 Agustus 2025 pagi.
Baca juga: Polisi Bersama Ojol Kerja Bakti Bersihkan Mapolres Jakarta Timur yang Rusak Dibakar Massa
Videonya tengah naik motor dan membonceng temannya menuju barisan polisi dan kemudian ditembak gas air mata viral di media sosial.
Ayahnya, Yoyon Surono, yang memandikan jenazah anaknya, terkejut melihat tubuh Rheza penuh luka. Tengku belakang lehernya seperti patah.
9. Rusmadiansyah
Rusmadiansyah (26) driver Ojol tewas dikeroyok massa di Jalan Urip Sumoharjo, depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Massa menuduh pengemudi ojol itu sebagai intel aparat.
10. Sumari
Sumari seorang tukang becak berada di dekat gedung parkir Ketandan saat terjadinya bentrok massa dengan polisi di Bundaran Gladak. Kala itu polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Warga yang melihat Sumari terduduk lemas dan muntah darah kemudian membawanya ke RSUD dr Moewardi. Namun, nyawanya tak terselamatkan.
Sosok Pelajar SMK Andika

Kepergian Pelajar SMK 14 Tangerang asal Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Andika Luthfi Falah untuk selamanya membawa duka mendalam bagi orangtua dan keluarganya.
Sebab, Andi tewas secara mengenaskan saat mengikuti demo di DPR RI.
Andika tinggal di Perumahan Puri Bidara RT 02/06, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten,
Ketua RT 02 Perumahan Puri Bidara, Sugiono menjelaskan, pada Kamis (28/8/2025) Andika diajak temannya demo di DPR RI.
Baca juga: TNI Dicatut Provokator Penyerangan Mako Brimob Cikeas, Korem 061 Suryakencana Berikan Klarifikasi
Kemudian Andika izin ke gurunya, tapi izinnya mau mengantar ibu berobat. Pihak sekolah lalu menelepon keluarga Andika. Ternyata Andika tidak pulang.
Andika tidak bisa dihubungi, karena tidak membawa handphone dan identitas.
Usai ikut berdemo di DPR RI, Andika sempat dikabarkan menghilang, pihak keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.
Hingga akhirnya pada Sabtu 30 Agustus 2025, Andika diketahui pihak keluarga melalui media sosial tengah berada di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, dalam keadaan kritis.
Andika mengalami koma sejak Jumat 29 Agustus saat baru pertama dibawa ke RS Mintohardjo.
Baca juga: Kronologis Pelajar di Tangerang Meninggal Dunia saat Ikut Demo di DPR RI
Berdasarkan informasi dari tim medis, Andika kritis karena tempurung belakang kepalanya retak.
Pihak keluarga menduga retaknya tempurung kepala Andika lantaran terkena hantaman benda tumpul.
Kendati demikian, Sugiono tak mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya dialami Andika saat ikut unjuk rasa.
Bagaimana sosok Andika?
Ayah Andika, Abdul Ghofur, menjelaskan, anaknya tipikal anak yang periang dan suka bersosialisasi, tak ayal Andika memiliki banyak sekali teman.
Hal ini membuat jenazah Andika baru sampai ke Kabupaten Tangerang disambut oleh banyak temannya.
Andika juga gemar mendaki gunung sejak sejak kelas 3 SMP. Meski hobi mendaki gunung, Andika tak pernah menyusahkan orangtuanya.
Baca juga: Pengemudi Mobil Rantis Brimob yang Tabrak Ojol Hingga Tewas Kena Sanksi Berat, Terancam Dipecat
Dia akan menabung terlebih dahulu demi mewujudkan keinginannya.
"Kalau mau mendaki pasti nabung dulu, enggak pernah minta orangtua, kayanya semua gunung di Jawa sudah pernah dia datangi," ucap Abdul.
Abdul menuturkan sang anak tak memiliki cita-cita yang spesifik, Andika hanya berkeinginan untuk sukses dan bisa membahagiakan orangtuanya.
"Cita-citanya cuma satu, dia cuma ingin menjadi orang yang sukses agar bisa membahagiakan orangtuanya," katanya.
Catatan Reza Giri untuk Polisi
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri memberikan tanggapan terkait penyebab aksi demonstrasi yang berujung tindakan anarkis dan pengrusakan di sejumlah daerah.
Menurut Reza, fenomena psikologi massa secara alami memang cenderung bereskalasi ke titik destruktif atau merusak.
Dalam kasus demonstrasi yang terjadi beberapa waktu lalu, cara kerja polisi dalam melakukan pengamanan dinilai berkontribusi memicu perilaku destruktif massa.

Secara alami, fenomena psikologi massa memang cenderung bereskalasi ke titik destruktif.
“Perilaku destruktif massa bahkan mendapat kontribusi dari cara kerja polisi dalam melakukan pengamanan,” kata Reza saat dihubungi TribunnewsDepok.com, Selasa (2/9/2025).
Reza menilai, penggunaan perlengkapan ala robocop, dapat melipatgandakan emosi massa. Ketika emosi massa naik, polisi juga semakin agresif.
“Begitu terus sampai meledak. Ledakannya bisa diarahkan ke polisi atau pun displacement ke objek pengganti (gedung, fasilitas umum, dll),” ungkapnya.
Selain itu, aksi brutal polisi dan tindak-tanduk politisi dominan dijumpai pada ribuan aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan.
“Brutalitas polisi dan tindak-tanduk politisi memang dua dari sejumlah tema yang dominan dijumpai pada ribuan aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan. Itu simpulan hasil studi di ratusan negara selama belasan tahun,” ujarnya.
“Secara manipulatif, alur alami di atas bisa by design dipantik, dipercepat, diperluas, dan dibikin beragam,” sambungnya.
Baca juga: 5 Poin Pernyataan Sikap Aliansi Bem Se-UI, Tuntut Pertanggungjawaban Presiden Prabowo
Reza menambahkan, dalam situasi unjuk rasa, kehadiran polisi memang selalu memunculkan dilema.
Mereka datang dengan tugas pengamanan unjuk rasa agar berlangsung konstruktif seperti perkataan Kapolri.
Tapi, pada saat yang sama, kehadiran polisi dan pola kerja mereka justru berefek bola salju.
Melihat hal tersebut, Reza mengusulkan agar mengerahkan polwan dalam jumlah lebih banyak daripada polisi pria.
Menurut studi, polwan punya kemampuan komunikasi yang lebih efektif dan lebih menenangkan. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengendalian massa.
“Tinggal buktikan saja ungkapan "kesetaraan gender di segala bidang". Semoga mujarab dalam mengawal demonstrasi agar tidak menjadi huru-hara,” pungkasnya.
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Ungkap Pemicu Demo Anarkis, Cara Kerja Polisi Jadi Catatan |
![]() |
---|
Sosok Andika Lutfi Pelajar Asal Tangerang yang Meninggal Saat Demo di DPR RI, Gemar Mendaki Gunung |
![]() |
---|
Kronologis Pelajar di Tangerang Meninggal Dunia saat Ikut Demo di DPR RI |
![]() |
---|
Rheza Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta Tewas Perjuangkan Hati Nurani Rakyat, Leher Patah |
![]() |
---|
Pengemudi Mobil Rantis Brimob yang Tabrak Ojol Hingga Tewas Kena Sanksi Berat, Terancam Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.