Tips Gadget
Anak Anda Ingin Jadi Conten Creator? Ini Tips Mendukung Impiannya Secara Siber Dengan Aman
Influncer dan conten creator menjadi profesi yang diidamkan oleh anak-anak Generasi Alpha yang lahir di era 2010 ke atas.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Hironimus Rama
· Gunakan kata sandi yang kuat dan unik
· Dan aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk perlindungan ekstra
Hal ini tidak hanya mengurangi risiko peretasan atau paparan, tetapi juga mengajarkan anak Anda kebiasaan kebersihan digital yang baik sejak dini.
3. Ajari mereka apa yang tidak boleh dibagikan
Ketika anak-anak bersemangat mengunggah konten daring, mereka sering kali ingin membagikan segalanya: di mana mereka berada, apa yang mereka lakukan, dengan siapa mereka. Namun, bagian dari tumbuh besar daring adalah belajar bahwa tidak semua informasi pantas untuk dilihat publik.
Bantu anak Anda memahami perbedaan antara membuat dan mengonsumsi konten yang menyenangkan versus terpapar materi atau aktivitas yang berpotensi berbahaya atau merusak. Artinya, jangan bagikan alamat rumah, nama sekolah atau seragam, jadwal harian, rencana liburan, atau tempat yang rutin mereka kunjungi.
Detail ini secara tidak sengaja dapat mempermudah pelacakan, terutama jika dipadukan dengan foto, tag lokasi, atau stempel waktu.
4. Cari alias mereka di Google secara rutin
Setelah anak Anda mulai mengunggah postingan dengan nama layar, penting untuk selalu memperhatikan seberapa terlihat dan mudahnya mereka dicari di internet. Cara mudahnya adalah dengan mencari alias mereka di Google secara rutin.
Cari nama pengguna, atau inspirasi media sosial mereka, dan lihat apa yang muncul. Apakah ada foto pribadi, tag lokasi, atau komentar yang mengungkapkan lebih dari yang seharusnya? Apakah ada yang menyalin konten mereka atau mencoba meniru mereka?
5. Peringatkan mereka tentang penipuan kerjasama atau penawaran yang mencurigakan
Saat calon influencer muda mulai mendapatkan visibilitas, mereka mungkin mulai menerima pesan dari merek atau akun yang menawarkan produk gratis, sponsor, atau peluang kolaborasi. Bagi seorang anak, ini mungkin terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi dalam banyak kasus, ini adalah penipuan. Ajari anak Anda untuk memperlakukan setiap tawaran tak terduga dengan hati-hati.
"Kolaborasi" palsu sering kali datang melalui DM atau email dan mungkin berisi tautan yang mengarah ke situs phishing yang dirancang untuk mencuri kredensial masuk, data pribadi, atau bahkan informasi bank. Beberapa penipu juga meminta "biaya pengiriman" di muka untuk hadiah palsu atau mencoba mengelabui anak-anak agar memasang aplikasi berbahaya.
Bantu mereka mengenali tanda-tanda bahaya, seperti: tata bahasa yang buruk atau nada mendesak ("bertindak sekarang!"), permintaan informasi pribadi atau kata sandi, tautan atau situs web mencurigakan, akun yang tidak terverifikasi dan berpura-pura entitas/brand asli.
Untuk anak-anak yang lebih kecil, sebaiknya semua interaksi terkait bisnis — termasuk membaca DM, mengevaluasi penawaran merek, dan menanggapi permintaan kolaborasi — ditangani oleh orang tua. Diskusikan bersama jenis brand apa yang cocok untuk diajak bekerja sama, dan jelaskan mengapa beberapa penawaran mungkin tidak seaman kelihatannya.
Perhelatan Akbar Student Nite Festival 2025 Digelar 2 November di FISIP UI, Panggung Musisi Muda |
![]() |
---|
Mulyadi Marah dengan Aksi Segel Menteri Hanif di Puncak Bogor, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Larang Penggunaan Incenerator, Menteri LH Beberkan Bahaya Senyawa Beracun dari Pembakaran Sampah |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pelaku Begal Sadis di Cakung Jaktim, Tiga Orang Masih Buron |
![]() |
---|
Terapis Wanita Muda di Pasar Minggu Ditemukan Tewas dengan Luka-luka, Sebelumnya Terdengar Teriakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.