Pendidikan

Urutan Kelahiran Dapat Berpengaruh dengan Sifat dan Karakter Anak? Ini Ulasan Pakar Genetika Ekologi

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIFAT SESUAI URUTAN KELAHIRAN - Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University menjelaskan kebenarkan sifat anak berdasarkan urugtan kelahiran.

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Banyak orang menilai karakter anak sesuai dengan urutan kelahiran. Benarkan penilaian tersebut?

Kepribadian anak jika diurai lebih jauh dipengaruhi oleh faktor genetik sebesar 50 persen sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University menjelaskan, teori terkait urutan kelahiran berpengaruh pada sifat dan kepribadian anak memang sudah lama berkembang dan cukup banyak pengikutnya. 

Salah satu teori yang cukup terkenal yang sering banyak diakui terkait dengan hal ini adalah teori Adler yang berkembang di awal abad 20.

Baca juga: Hardiknas 2024, Psikolog UI: Orangtua dan Guru Jadi Contoh Nyata Pendidikan Karakter Bagi Anak

Alfred Adler merupakan seorang psikiater Austria yang mencoba menghubungkan dan menyimpulkan bahwa urutan kelahiran dapat mempengaruhi kepribadian anak.

Pemikiran Andler ini tidak terlepas dari pemikiran Sigmund Freud pakar analis psikologi.

“Secara garis besar, teori Adler ini menyatakan bahwa anak sulung cenderung mengembangkan rasa tanggung jawab yang kuat, anak tengah cenderung menginginkan perhatian, dan anak bungsu cenderung memiliki rasa petualangan dan pemberontakan,” bebernya.

Faktor Lingkungan

Prof Ronny menyatakan bahwa, sampai saat ini berbagai hasil penelitian dengan menggunakan data yang masif menunjukkan bahwa urutan kelahiran tidak berpengaruh nyata terhadap kepribadian anak.

“Berbagai hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan kepribadian anak sulung, anak tengah, anak bungsu, ataupun anak tunggal lebih banyak dipengaruhi oleh peluang perangkat genetik (blue print) dari kedua orang tua,” ujarnya.

Prof Ronny menyebutkan bahwa pola pemikiran Andler ini tidaklah sepenuhnya keliru jika dipandang dari perkembangan keilmuan mutakhir. 

Sebab, selain faktor genetik, sifat dan kepribadian anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk lingkungan keluarga tempat anak dibesarkan.

“Perkembangan anak sulung tentunya tidak terlepas dari porsi perhatian orang tua. Anak sulung biasanya lebih banyak mendapatkan perhatian dibandingkan dengan anak yang lahir berikutnya karena kedua orang tua baru pertama kali mendapatkan anak,” ucapnya.

Di samping itu, orang tua pada fase kelahiran anak pertama masih banyak belajar mengasuh anak sehingga lebih cenderung lebih berhati-hati.

Oleh sebab itu, tidak jarang anak sulung ketika dihadapkan pada kenyataan menghadapi kehadiran adiknya di keluarga akan mengalami “sindrom anak sulung” yang dicirikan dengan rasa tersisihkan.

Halaman
1234