Lipsus Penataan Kawasan Puncak

Menteri LH Ungkap DAS Ciliwung Segmen 1 di Kawasan Puncak Bogor Setengahnya Sudah Beralih Fungsi

Penulis: Hironimus Rama
Editor: murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KAWASAN PUNCAK BOGOR - Pasca banjir bandang di kawasan wisata Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (2/3/2025), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan sidak ke kawasan Puncak Bogor pada Kamis (6/3/2025). (Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama)

Segel 4 bangunan yang melanggar aturan

Sementara imbas dari banjir besar di wilayah Jabodetabek, empat bangunan objek wisata di kawasan Puncak Bogor disegel.

Penyegelan ini dilakukan dalam inspeksi mendadak (sidak) bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada Kamis (6/3/2025).

Empat bangunan yang disegel itu adalah bangunan pabrik teh milik PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP), Hibisc Fantasy Puncak, PT Perkebunan Nusantara 1 Regional 2, dan Eiger Adventure. 

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut ada indikasi indikasi tindak pidana dari pendirian empat bangunan ini. 

"Terkait semua tenan yang tadi disita bersama Pak Menko Pangan dan Pak Gubernur Jawa Barat, kita akan lakukan penyelidikan dan pendalaman," kata Hanif di Cisarua, Kamis (6/3/2025). 

Dalam tahap penyelidikan ini, Kementerian Lingkungan Hidup akan melakukan dua hal. 

Pertama, dari sisi pidana. Berdasarkan kajian Kementerian Lingkungan Hidup, bangunan-bangunan ini telah berkontribusi terhadap terjadinya banjir bandang dengan kerugian yang cukup besar secara material dan satu korban jiwa. 

"Pemerintah pusat tidak boleh diam, kita harus mengambil langkah-langkah serius. Kejadian ini sudah terjadi berulang-ulang. Artinya alam telah mengkalibrasi bahwa kalau kita berbuat seperti ini terus maka bencana di hilir sana akan cukup besar," papar Hanif

Menurutnya, ada pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas terjadinya banjir bandang di kawasan Puncak pada awal Maret 2025 ini.

Salah satunya, PT Jaswita Jabar yang lokasinya benar-benar ada di tengah aliran sungai Subgai Ciliwung.

"Banjir yang terjadi di Jabodetabek kemarin kalau dihitung kerugian pasti mencapai ratusan miliar atau sampai ke triliunan rupiah. Lalu ada satu orang jiwa melayang di Puncak. Tidak boleh ada satu pun jiwa melayang karena kelalaian kita. Kita akan proses secara hukum," tutur Hanif.

Kedua, Menko Pangan telah memerintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan analisis detail terkait penggunaan lahan di kawasan Puncak. 

 


Caption:
SIDAK PUNCAK - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kanan) bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri) saat ditemui wartawan usai menyegel 4 bangunan yang melanggar aturan di wilayah Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (6/3/2025).