Mahasiswa UI

Munculnya Residivisme Anak Didik Pemasyarakatan, Mahasiswa UI Bikin Riset, Fakta Hasil Penelitian

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Munculnya Residivisme Anak Didik Pemasyarakatan, Mahasiswa UI Bikin Riset, Fakta Hasil Penelitian

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam kelompok Jaring Harapan berhasil menjadi salah satu kontingen Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37.

Acara yang akan diadakan pada 14–19 Oktober 2024 di Universitas Airlangga ini diorganisir oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tim ini terdiri dari Adinda Puspita Ningrum, Furaihan Kamly Arnazaye, dan Muhammad Rafli Gebrena, yang berhasil lolos melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan riset berjudul “Network Governance
dalam Dukungan Kesejahteraan Subjektif Anak Didik Pemasyarakatan di Lapas Anak.”

Baca juga: UI Lakukan Kajian Tentang Pengembangan IKN Bersama Universiti Tan MARA Malaysia

Adinda Puspita Ningrum, Ketua Tim Jaring Harapan, menjelaskan, penelitian mereka berangkat dari tantangan yang dihadapi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dalam program rehabilitasi
anak-anak pelaku tindak pidana.

Menurut Adinda, pelaksanaan program tersebut belum optimal, yang berdampak pada munculnya residivisme atau pengulangan tindak pidana oleh anak didik pemasyarakatan (Andikpas).

Kendala yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah koordinasi yang kurang efektif antara aktoraktor terkait serta ketiadaan Prosedur Operasional Baku (POB) yang jelas.

“Dalam program pembinaan, LPKA memiliki jaringan kelembagaan yang besar dengan koordinasi antar aktor
multilevel yang kolaboratif. Oleh karena itu, diperlukan network governance,” jelas Adinda.

Baca juga: Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga UI Ajak Siswa SDN Pejaten Timur 17 Atasi Berat Badan Berlebih

Tiga Karakteristik

Adinda menambahkan bahwa pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat kesejahteraan subjektif anak didik pemasyarakatan melalui pengelolaan sumber daya dan koordinasi antar organisasi yang lebih baik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan social network analysis (SNA) dan studi kasus tunggal untuk
mengeksplorasi berbagai determinan yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif anak-anak di LPKA.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur, pendidikan, kesehatan, agama, kepribadian, dan
dukungan sosial merupakan faktor-faktor yang saling berkaitan dalam mendukung kesejahteraan
Andikpas.

Ada tiga karakteristik interaksi yang terjadi dalam dukungan determinan kesejahteraan subjektif, yaitu berbagi informasi, aksi sosial, dan pengadaan barang jasa.

Baca juga: UI Tingkatkan Kapasitas Perempuan Wakatobi Sulteng yang Punya Peran Menjaga Kesejahteraan Keluarga

Keberlanjutan dari karakteristik ini dipengaruhi oleh empat aspek, yakni orientasi pada kebutuhan anak, evaluasi yang berkelanjutan, pelibatan aktor di berbagai level, dan kerangka teknis yang jelas.

Meskipun menghadapi tantangan dalam proses penelitian, terutama terkait dengan administrasi dan
perizinan, tim Jaring Harapan tetap dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik berkat bimbingan
dari Dr. Lina Miftahul Jannah, S.Sos, M.Si. Dr.

Dukungan Rehabilitasi yang Memadai

Halaman
12