Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CISARUA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah merobohkan 196 bangunan liar (bangli) milik pedagang kaki lima di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (26/8/2024).
Penggusuran bangli di kawasan Puncak ini merupakan bagian dari penataan kawasan wisata Puncak oleh Pemkab Bogor dan pemerintah pusat.
Namun penggusuran bangli tak berizin ini mendapat protes dari para pedagang yang menjadi korban.
Mereka merasa diperlakukan tidak adil karena bangunan milik PT Jaswita Jabar (BUMD Jawa Barat-Red) yaitu Restoran Liwet Asep Stroberi dan Bianglala, tidak ikut digusur.
"Kami merasa Pemkab Bogor diskriminatif karena Asep Stroberi tidak digusur," kata Suherman, pemilik Puncak Asri Resto & Cafe di Cisarua, Senin (26/8/2024).
Baca juga: Asep Stroberi dan Bianglala Lolos dari Penggusuran di Jalan Raya Puncak, Ini Kata Kasatpol PP
Dia menjelaskan dari sisi perizinan, Puncak Asri lebih lengkap dari Asep Stroberi.
"Dari sisi alas hak, Asep Stroberi itu berstatus kontrak, bukan pemilik lahan sendiri, kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Sementara Puncak Asri punya alas hak pelepasan HGU (Hak Guna Usaha) dan rutin membayar pajak.
"Kami punya surat penguatan dari pihak desa terkait tanah tidak bersengketa dan penguasaan fisik," beber Suherman.
Puncak Asri yang berdiri beberapa meter di samping Asep Stroberi di Puncak Pas, Cisarua, memiliki 20 orang karyawan.
"Kami memiliki 20 orang karyawan. Tetapi dibelakang 20 orang ini, banyak yang kita beri makan," tutur Suherman.
Suherman akan terus menuntut keadilan karena menjadi korban penggusuran melalui pengadilan.
"Saat ini gugatan sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sedang berlangsung, kenapa dilakukan penggusuran? Kalau mengerti hukum, tidak melakukan hal seperti itu. Jelas dulu pemenangnya, baru eksekusi di lapangan," ucap Suherman dengan nada kesal.
Senada, Firdaus, salah satu korban penggusuran, mengatakan penggusuran ini tidak adil karena Asep Stroberi dibiarkan berdiri gagah di tengah ratusan lapak pedagang kaki lima yang digusur.