TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIMANGGIS - Peringatan Hari Anak Nasional 2024 digelar di Istora Papua Bangkit, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (23/7/2024).
Peringatan Hari Anak tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Presiden dan Ibu Negara tampak memakai topi rumbai khas Papua.
Presiden Joko Widodo juga tampak mengenakan noken atau tas anyaman dari Papua yang diselempangkan di bahunya.
Tema yang diangkat pada HAN ke-40 ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju".
Baca juga: Anaknya Diduga Jadi Korban Rudapaksa Kakek dan Paman, Ibu di Tapos Depok Minta Pelaku Dikebiri
Namun, peringatan Hari Anak Nasional itu ternodai oleh ulah bejat marbot musala di kawasan Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok.
Marbot masjid berinisial MT (37) merudapaksa dua balita. Mereka merupakan kakak adik. Sang kakak beusia 5 tahun dan adiknya berumur 2,5 tahun.
Saat pelaku sudah ditahan Polres Metro Depok.
Mantan Satpam Perumahan
Seorang warga sekitar Nadya Putri mengatakan, pelaku sebelum menjadi marbot musala merupakan satpam perumahan.
Satpam tersebut sering tidur di musala. Lantaran sering lalai dalam menjaga keamanan komplek akhirnya dia dipecat.
Akhirnya mantan satpam itu bekerja sebagai marbot musala.
"Orangnya lugu dan jujur. Saya gak nyangka dia berbuat seperti itu. Sedih banget dengarnya," ujarnya dikutip dari depok24jam.
Diancam Mau Ditusuk
Pelaku dan korban bertetanggaan. Mereka tinggal dalam satu kontrakan petakan.
Sehingga pelaku mengetahui aktivitas sehari-hari oranbtua korban.
Sang ayah korban bekerja di perusahaan swasta dan ibunya berjualan.
Disaat rumah sepi itulah pelaku berakhir merudapaksa para korban.
"Dengar cerita dari korban, pelaku mengancam korban dengan pisau. Terus ketahuannya korban menangis kesakitan saat buang air kecil," tambahnya.
Baca juga: Viral Remaja di Parung Bogor Rudapaksa Wanita Paruh Baya Penderita ODGJ, Korban Ternyata Neneknya
Informasi yang diperolehnya, lanjut Nadya Putri, dari hasil visum alat kelamin korban robek.
Selain itu, anaknya trauma. Mereka takut bertemu dengan orang lain.
"Keluarga korban akhirnya pindah dan keluarga pelaku diusir dari lingkungan sekitar," paparnya.