TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Indonesia tengah berduka. Sebab, Gunung Marapi, Sumatera Barat meletus alias erupsi.
Sebanyak 13 pendaki tewas akibat diterjang abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).
Sebanyak 10 pendaki lainnya sedang dalam pencarian Tim SAR gabungan.
Baca juga: Kembangkan Industri Halal di Lingkungan Kampus, UI Kembali Adakan I-GOV Expo 2023
Erupsi Gunung Marapi tersebut bukan tak diantisipasi. Ternyata alat monitoring yang dipasang di Gunung Marapi dicuri orang.
Sehingga tak ada pengumuman yang membuat 75 pendaki menaiki Gunung Marapi.
Fakta ini menunjukkan secara geografis, Indonesia berada di wilayah lingkaran api pasifik atau cincin api pasifik dimana merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia dan Lempek Pasifik.
Hal itu juga membuat Indonesia berada pada urutan ketiga negara paling rawan bencana setelah Filipina dan India menurut The World Risk Indeks pada tahun 2022.
Baca juga: Ahli Gizi UI Sebut Remaja Putri Indonesia Menderita Anemia, Gawat Bila Tak Segera Diatasi
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2022 hingga 2023 terjadi peningkatan jumlah bencana di Indonesia, dari 2403 kejadian menjadi 2616 kejadian.
Fakta ini pun menjadi dasar bagi Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI berkolaborasi dengan para ahli logistik dan tim operasional penelitian dari Lancaster University Management School (LUMS) menggelar workshop tentang sistem inovasi pendukung pengambilan keputusan.
RESPOND-OR-X
Inovasi yang diberi nama RESPOND-OR-X ini, bertujuan untuk membantu BNPB dalam meningkatkan
kemampuan pengambilan keputusan untuk mempersiapkan atau menghadapi bencana alam.
RESPOND-OR-X merupakan perluasan dari proyek RESilient Emergency Preparedness for Natural Disaster Response through OR (RESPOND-OR), yang didanai oleh UK Research and Inovation Global Challenges Research Fund dan Engineering and Physical Sciences Research Council.
RESPOND-OR-X juga mendapat dukungan berkelanjutan dari Global Advancement Fund Lancaster
University.
Sistem pendukung kuputusan RESPOND-OR-X ini bertujuan untuk membantu Indonesia dalam mempersiapkan bencana alam seperti banjir ataupun letusan gunung berapi.
Pada workshop bertajuk “Effective Response to Natural Disaster: The RESPOND-OR-X Decision
Support System (DSS) ini, anggota proyek RESPOND-OR-X mendemonstrasikan dan menjelaskan
penggunaan Sistem Pendukung Keputusan RESPON-OR-X.