Korlantas Polri Kasih Bocoran Kisi-kisi Soal Ujian SIM C dan SIM A, Bukunya Ada di Setiap Satpas

Penulis: Ramadhan LQ
Editor: murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu materi uji praktek pembuatan SIM yang dikeluarkan Korlantas Polri

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Korlantas Polri resmi meluncurkan Buku Ujian SIM C dan SIM A untuk membantu pemohon menghadapi ujian teori dan praktik pembuatan SIM.

Menurut Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, buku berbentuk fisik sebagai kisi-kisi soal ujian teori berjumlah 65 nomor.

Buku dengan total 526 soal berisi soal-soal yang akan diuji itu dapat ditemukan di setiap Satpas Polri hingga di beberapa tempat publik.

"Jadi kuncinya, seluruh peserta yang akan mengajukan SIM silakan baca," kata Firman, di Satpas Polda Metro Jaya, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).

"Moga-moga tidak ada lagi orang bilang 'kami belum pernah belajar, Pak. Tiba-tiba ujian, gimana mau lulus," lanjutnya.

Baca juga: Ujian Praktik SIM Angka 8 dan Zig-zag di Kota Depok Mulai Besok Sudah Ditiadakan, Diganti Hurus S

Jenderal bintang dua itu menambahkan, adanya buku tersebut juga merupakan wujud nyata dari upaya transparansi oleh Korlantas Polri dalam buat SIM.

"Kemarin masyarakat komplain sama kami, mereka enggak dapat materi ujiannya, kesannya rahasia," kata dia.

"Enggak, ini kami buka sekarang. Padahal, enggak ada yang rahasia. Kalau di tingkat SD, SMP, SMA, yang disampaikan apa sebetulnya? Aman berlalu lintas, itu soalnya," tambah Firman. 

Buku dengan total 526 soal berisi soal-soal yang akan diuji itu dapat ditemukan di setiap Satpas Polri hingga di beberapa tempat publik.

Baca juga: Biaya Buat SIM dan Pembuatannya Dipermudah, Korlantas Polri Bocorkan Materi Teori di Buku Panduan

Sebelum mengikuti tes, pemohon dapat masuk ke ruangan untuk belajar terlebih dahulu.

"Di setiap Satpas, nanti ada ruangan khusus, namanya ruangan pencerahan," kata Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus, dalam kesempatan yang sama.

"Buku ini akan kami taruh di tempat umum, bukan untuk dibawa pulang masyarakat. Misalnya di perpustakaan atau di stasiun kereta," lanjut dia.

Selain itu, ada juga layar monitor di ruangan dengan tampilan animasi dari buku tersebut.

"Kami buat juga dalam bentuk electronic book, bisa di-download di platform kepolisian mana saja. Ini untuk memudahkan," tutur dia.

Ia mengatakan, pemohon yang gagal dalam membuat SIM dapat mengulang ujian praktik hingga dua kali tanpa biaya tambahan.

"Kalau ngulang kan enggak (bayar)," kata Firman.

Pemohon yang gagal membuat SIM pada kesempatan pertama akan diminta untuk datang lagi dua pekan mendatang.

"Kalau ujian praktik gagal, nanti di wilayah diakomodir orang-orang seperti ini, ajak mereka untuk latihan, karena penting latihan-latihan ini, kami tidak ingin memberikan kemudahan dengan yang tidak berkompeten kami kasih SIM," ucapnya.

"Apa itu polisi baik artinya? Tidak. Saya akan membuat yang bersangkutan menjadi korban atau tersangka dalam sebuah kecelakaan. Dia akan jatuh sendiri, jadi kalau yang gagal kami berikan kesempatan, jangan kecil hati, latihan lagi," lanjut dia. (m31)