Pihaknya menilai, kemunculan awan beberapa saat sebelum terjadinya gempa hanyalah kebetulan.
Ia menambahkan bahwa tersebut merupakan awan lentikular karena ada pusaran angin di atasnya.
Awan ini terbentuk karena fluktuasi angin yang kencang di atas bukit dan pegunungan.
Munculnya awan ini mengindikasikan pergerakan turbulensi ke bawah yang ada di langit.
Awan lentikular biasanya muncul di sekitar puncak gunung dan mengikuti arah angin.
Biasanya awan ini akan membentuk topi dan terkadang berbentuk lingkaran.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com