Saya juga pernah meraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi UI mewakili Fakultas Teknik pada 2022.
Setelah itu, pernah menjuarai beberapa lomba. Terakhir saya menjuarai ASEAN Geospatial Challenge 2022 untuk pengimplementasian data dan peta dalam keberlangsungan SDGs.
Menurut Anda, lomba apa yang paling menantang?
Metal Cup 2022 yang paling menantang karena bersaing dengan 5.000 tim dari 75 negara. Kami berjuang mati-matian agar bisa mencapai grand final. Kami tidak hanya lawan mahasiswa S1 tetapi juga S2 dan S3 karena lomba ini terbuka bagi mahasiswa usia 17 sampai 30 tahun.
Alhamdulilah kami dapat peringkat. Tantangannya berat karena kami harus baca paper setiap hari. Ide kami juga harus punya value secara sosial, ekonomi dan juga teknikal.
Kami belajar ilmu pengetahuan secara lebih general sehingga bisa memberikan dampak kepada masyarakat.
Apa apresiasi dari kampus atas capaian tersebut?
Ada banyak apresiasi. Kampus sangat mendukung. Para dosen sangat profesional dalam memberikan bimbingan.
Terkadang saya merasa seperti mereka adalah ayah dan ibu sendiri. Kalau ikut kompetisi internasional kan banyak kebutuhannya, mulai dari biaya pendaftaran hingga fasilitas.
Kampus memberikan akses untuk seluruh fasilitas yang dibutuhkan mulai dari dosen pembimbing, laboratorium hingga peralatan yang dibutuhkan.
Dari keluarga pun demikian. Ayah-bunda sangat membantu saya untuk jadi diri sendiri. Mereka sangat mendukung segala kegiatan saya.
Terkadang mereka memberikan trigger question, apakah perlu ini atau itu, yang bisa membantu karier saya ke depannya. Mereka tidak mendukung secara buta tetapi proaktif memberikan arahan apa yang baik dan benar tanpa menggurui.