Wawancara Eksklusif

Maurice Efroza, Mahasiswa FTUI yang Harumkan UI di Dunia, Ingin Kerja di PBB

Penulis: Hironimus Rama
Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maurice Efroza, Mahasiswa FTUI yang Harumkan UI di Dunia, Ingin Kerja di PBB

Kenapa Anda menyukai jurusan Teknik Metalurgi dan Material?
Selain suka fisika, sejak SMA saya suka astrofisika dan fisika kuantum. Saya berpikir, teknik apa yang lebih cocok buat masa depan? Saya melihat ada banyak kesempatan yang bisa dilakukan dengan jurusan teknik.

Saya suka astrofisika dulu karena ingin bekerja di bidang pembuatan roket. Di situ kami belajar pemilihan material, energi material yang sampai sekarang dipakai dan lain-lain. Itu yang membuat aku memilih Teknik Metalurgi dan Material.

Soal roket, sebenarnya bukan pembuatan roketnya tetapi soal energi material, bagaimana mendapatkan energi lebih dari matetial.

Sudah ada bayangan pekerjaan yang Anda inginkan di masa mendatang?
Saya arahnya mau kerja di sektor energi seperti energi terbarukan atau energy storage di bidang pembuatan baterai atau di bidang circular economy di mana kami mengubah limbah sampah menjadi sesuatu yang baru seperti baterai.

Di UI, yang dipelajari pada tahun pertama terkait dasar-dasar material. Misalnya, kenapa kursi yang diduduki memakai kayu? Lalu kenapa metal bahan spesifiknya dari baja?

Tahun kedua kami belajar tentang karakterisasi material untuk memvalidasi. Misalnya, saat memilih metal untuk bodi mobil. Kenapa harus metal? Apa dasar pertimbangan untuk validasinya.

Baca juga: Jadi No 1 di Indonesia, Tongmyong University asal Korsel Kolaborasi dengan UI Kembangkan Riset

Tahun terakhir kami sudah mulai masuk ke penjurusan. Kebetulan penjurusan saya di energi material. Setelah itu, baru mulai mengerjakan skripsi.

Kemudian, saya ingin kerja di PBB (UN) agar bisa membantu dunia dan Indonesia terkait akses ke energi. Saya percaya masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan energi dan saya memiliki privilege untuk memberikan itu.

Selain belajar di kelas, kegiatan apa yang dilakukan di luar kampus?
Jujur ada banyak kegiatan di luar kampus. Selain menjadi Duta UI, saya juga menjadi Duta Kampus SDGs (Sustainable Development Goals) yang dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas.

Ada banyak hal yang saya pelajari dari kegiatan-kegiatan ini, mulai dari kehumasan, public speaking, public policy, dan lain-lain.

Tugas saya sebagai Duta Kampus SGGs adalah memastikan tugas-tugas sebagai mahasiswa atau proyek-proyek kami selaras dengan keberlangsungan SDGs dari PBB.

Di sana kami melihat apakah programnya sudah sesuai SDGs. Kalau belum, kami bisa membantu ke arah mana program diarahkan agar sesuai SDGs.

Baca juga: 25 Tahun Reformasi, UI Kaji Keterwakilan Perempuan dalam Perpolitikan Indonesia

Kalau Duta UI, saya menjadi perwakilan UI dalam beberapa kegiatan seperti education expo, mendampingi rektor kalau ada tamu dari luar, dan juga menjadi protokoler saat ada kunjungan delegasi dari luar.

Apa saja prestasi Anda selama berkuliah di UI?
Saat awal masuk UI tahun 2019, saya banyak mengikuti lomba. Ada yang juara, peringkat dua dan peringkat ketiga.

Tetapi yang paling prestisius saat mewakili Indonesia mengikuti Olimpiade Metal Cup tingkat dunia. Kompetisi ini digelar tahun 2020 di Cina dan 2021 di Rusia. Di sana kami melawan delegasi negara lain seperti Brasil, India, Korea Selatan dan lain-lain.

Halaman
123