Mahasiswa UI

Berasal dari Keluarga Sederhana, Begini Kiat Rifki Mujahid Ziyad Wujudkan Impian Kuliah di FKG UI

Penulis: Hironimus Rama
Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berasal dari Keluarga Sederhana, Begini Kiat Rifki Mujahid Ziyad Wujudkan Impian Kuliah di FKG UI

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) menjadi salah satu fakultas yang banyak diminati anak-anak muda tamatan SMA di Universitas Indonesia (UI).

Ribuan orang mengikuti seleksi masuk FKG UI setiap tahun, entah melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SIMAK (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) UI.

Namun hanya segelintir mahasiswa yang diterima masuk FKG UI setiap tahunnya.

Baca juga: Warga Jatijajar Depok Dapat Pupuk Kompos Gratis dari Pengolahan Biodigester Lab Parangtopo FMIPA UI

Seleksi masuk yang ketat membuat persaingan antar peserta begitu tinggi sehingga butuh perjuangan yang keras agar bisa lolos.

Rifki Mujahid Ziyad, mahasiswa FKG UI asal Bekasi, Jawa Barat, memiliki trik khusus untuk mewujudkan cita-cita kuliah di jurusan impiannya ini.

"Saya mulai tertarik masuk FKG UI saat duduk di Kelas 12 Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong," kata Rifki dalam wawancara podcast dengan TribunnewsDepok.com beberapa waktu lalu.

Saat duduk di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong, Rifki memilih jurusan IPA. Seiring dengan itu, muncul ketertarikan dengan ilmu Biologi.

"Sejak itu saya memutuskan untuk memilih kuliah di FKG. Salah satu yang paling bagus untuk FKG ada di UI," paparnya.

Selain karena minat pribadi, dorongan orang tua juga berpengaruh terhadap keputusan Rifki ini.

Baca juga: Jadi No 1 di Indonesia, Tongmyong University asal Korsel Kolaborasi dengan UI Kembangkan Riset

Keluarga Rifki berasal dari latar belakang dunia kesehatan. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai perawat.

Ibunya seorang perawat, meskipun saat ini sudah tidak lagi bekerja. Sementara ayahnya masih berprofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta.

"Orang tua mendorong saya menjadi dokter gigi. Karena itu, sejak masuk kelas 12 di MAN IC Serpong saya lebih serius belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi UAN (Ujian Akhir Nasional) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)," tuturnya.

Baca juga: 25 Tahun Reformasi, UI Kaji Keterwakilan Perempuan dalam Perpolitikan Indonesia

Tak hanya itu, Rifki juga mendapat bimbingan khusus dari guru untuk menghadapi SBMPTN ini.

Meskipun sibuk mempersiapkan diri menghadapi SBMPTN, dia tetap aktif di organisasi.

"Saya tetap bisa ikut organisasi seperti bakti sosial dan lain-lain. Kalau belajar melulu kan pusing juga," imbuhnya.

Halaman
12