Menurut Komarudin, insiden penusukan tersebut terjadi pada pagi hari setelah subuh.
Kala itu, korban bersama-sama dengan temannya tengah nongrong di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Kemudian, kata dia, korban menyewakan pengeras suara untuk nyanyi-nyanyi kepada terduga pelaku.
"Ada tiga orang saksi yang kami mintai keterangan bahwa sebelumnya ada sekelompok orang yang nongkrong-ngongkrong di Kota Tua, kemudian korban menyewakan sound system (pengeras suara)," ujar Komarudin saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Menagih Uang Sewa Sound System, Seorang Pemuda Tewas Ditusuk, KTA TNI Ditemukan di Lokasi
"Begitu subuh mereka bubar, sama korban ini dimintai uang sewanya. Tapi orang-orangnya langsung pergi," imbuh dia.
Komarudin berujar, orang yang kala itu berbincang dengan korban menyatakan akan mengambil uang di ATM untuk bayaran sewa sound.
Namun alih-alih dibayarkan, mereka malah kabur ke wilayah Senen, Jakarta Pusat.
"Namun begitu diikuti tidak kunjung berhenti, sampailah di Kramat Raya. Ditanya (soal bayaran sewa), terus terjadi penusukan," jelas Komarudin.
Akibatnya, korban yang diperkirakan berusia 20 sampai 30 tahunan itu tewas seketika akibat luka tusuk di bagian dada kanannya.
"Langsung (meninggal) di tempat. Tidak ditemukan senjata. (Lukanya) di dada sebelah kanan," jelas dia.
"(Infonya) dari teman-teman korban yang mengikuti. Kami mendapat laporan dari masyarakat, pas kebetulan tim patroli dari Polsek Senen melintas dan di sanalah diketahui," imbuhnya.
Terkini, jasad korban sudah dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi. (m40)