Mudik Lebaran 2023: Pemudik yang Menggunakan Motor Diharapkan Beristirahat Demi Menjaga Stamina

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Malam ke Dua Puncak Arus Balik Mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, Capai 79 Ribu Penumpang.

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengimbau pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk banyak beristirahat. Hal ini demi keselamatan pemudik tersebut.

Meskipun belum ada kajian akademik terkait berapa lama seharusnya seseorang mengendarai sepeda motor, tapi pengendara diharapkan dapat beristirahat tiap 2 jam.
"Istirahat dapat dilakukan setiap 2 jam sampai 2,5 jam perjalanan. Minimal 15 menit hingga 30 menit supaya stamina tubuh tetap terjaga prima selama perjalanan," ucap Djoko melalui keterangan tertulisnya dikutip, Minggu (9/4/2023).
Djoko berharap posko-posko istirahat dapat dibuka selama 24 jam untuk menampung pemudik roda dua yang akan beristirahat.

Baca juga: Nur Azizah Tamhid Menjadi Pembicara di Acara Bakti Sosial Komunitas Sabana di Beji Depok

Selain dari pemerintah, kesiapan juga perlu dilakukan oleh para pemudik itu sendiri.
Diantaranya, lanjut Djoko, Memperhatikan kapasitas sepeda motor, mempersiapkan kondisi tubuh, serta menerapkan disiplin berkendara di jalan merupakan tiga aspek penting dalam melakukan perjalanan mudik. 
"Mengingat perjalanan mudik cukup jauh dan memakan waktu lama, kondisi motor yang tidak diservis atau dirawat tentu saja lebih rawan mengalami masalah di jalan," ungkap dia.

Baca juga: Revolusi Putih Partai Gerindra, Yeti Wulandari Berikan Vitamin A Pada Anak Cimanggis Depok

Pemerintah Diminta Tegas Melarang Pemudik Bawa Anak Mengendarai Motor
Berdasarkan hasil Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menjelaskan adanya potensi 25,13 juta pemudik menggunakan motor selama periode Lebaran 2023.
Adapun jumlah tersebut berada di posisi peringkat kedua setelah mobil pribadi yang diprediksi mencapai 27,32 juta unit untuk mudik ke kampung halaman.

Baca juga: Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Putusan Banding Ferdy Sambo dkk akan Dibacakan 12 April 2023

Hal tersebut menjadi sorotan dan mengkhawatirkan. Sebab, potensi kecelakaan yang bisa merenggut nyawa di jalanan cuku tinggi utamanya bagi pemudik yang mengendarai motor dengan membawa anak.
Djoko Setijowarno meminta pemerintah tidak hanya mengimbau, akan tetapi harus berani menyatakan melarang mudik sepeda motor dengan membawa anak-anak.
"Apapun alasannya, setiap pemudik yang ketahuan membawa anak-anak dengan sepeda motor harus dihentikan perjalanannya. Dapat diminta kembali ke rumah atau disediakan kendaraan yang akan membawa ke daerah tujuan," ucap Djoko.

Baca juga: Semakin Sehat, David Ozora Sudah Bisa Pekikan Ya Lal Wathon Lagu Kebesaran Nahdlatul Ulama

Menurutnya, memang tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor, tetapi jika ada alternatif lain sebaiknya dihindari.
"Sebab, mudik memakai sepeda motor, terlebih motor bermesin kecil, sangat berbahaya dan terlalu banyak risikonya. Apalagi kalau mudiknya berboncengan dan membawa anak pula. Sebaiknya dipikirkan dengan matang," jelas dia.
Djoko menuturkan tentunya, semua kendaraan memiliki risiko saat di jalan. Namun sepeda motor kendaraan yang paling berisiko atau rentan dikarenakan tubuh tidak dilindungi oleh bagian kendaraan tersebut.
"Berbeda halnya dengan memakai mobil atau kendaraan lain, tubuh kita lebih terlindungi kalau terjadi kecelakaan di jalan," ungkapnya. (m27)