Kadang pekat, kadang remang-remang, kadang terang. Namun, jika dipersiapkan dengan baik, seseorang bisa tetap berlari dalam kondisi tersebut.
Ini menjadi simbol ketika seseorang dihadapkan pada masa depan yang penuh ketidakpastian.
Tantangan masa depan dapat dilewati jika ia mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh.
“Banyaknya relay dalam pertandingan ini menjadi simbol bahwa berlari secara estafet menjadi lebih ringan daripada berlari seorang diri. Ini juga menjadi gambaran bahwa untuk mencapai tujuan di masa depan perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak agar tujuan bersama dapat lebih mudah tercapai. Sesuai dengan hashtag #ReturnStrong, setelah UI Ultra 2022 ini, kita akan semakin strong dalam menghadapi masa depan dan kehidupan. We are strong enough to come back to prepare for the future,” kata Teguh.
Baca juga: Relawan Universitas Indonesia Kerahkan 5 Dokter Spesialis orthopaedi Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur
Sementara itu, Direktur Direktorat Pengembangan Karir Lulusan dan Hubungan Alumni (DPKHA) UI, Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D. juga menyambut baik kegiatan ini.
Tagline “Return Strong” menurut Syafiq sesuai dengan kondisi saat ini, yaitu mulai terkendalinya pandemi.
“Kegiatan ini saya kira menjadi ikon, bukan hanya bagi ILUNI FEB, ILUNI UI, melainkan juga UI secara keseluruhan. Kegiatan ini juga menjadi simbol bahwa kita siap untuk kembali dengan kuat, seperti hashtag #ReturnStrong. Mudah-mudahan kegiatan ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua dan UI berterima kasih atas terselenggaranya acara ini,” kata Syafiq.
Pada akhir acara, diumumkan pemenang dari lomba UI Ultra 2022. Tercatat ada 21 pemenang untuk keseluruhan kategori dengan catatan waktu terbaik.
Menurut Race Director UI Ultra 2022, Dinny Reza, UI Ultra 2022 mengusung konsep charity untuk Dana Abadi UI dan FEB UI.
Uang registrasi dari para peserta sebagian akan disumbangkan untuk penyelenggaraan pendidikan di UI.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tali silahturahmi alumni FEB UI, alumni UI, serta silahturahmi dengan komunitas pelari lainnya.
“Saya berharap ini dapat menjadi agenda tahunan rutin yang memberikan satu race untuk pelari-pelari yang ingin lari lebih dari marathon, namun kami tetap punya kategori untuk yang larinya lebih singkat. Tentunya kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi untuk pelari, baik di kalangan Universitas Indonesia maupun pelari dari komunitas lain,” kata Dinny.
Selain perlombaan lari, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan musik dan sajian kuliner dari berbagai UMKM.
Kesuksesan penyelenggaraan kegiatan ini juga berkat sinergi beberapa pihak. Bekerja sama dengan RSUI, RS Bhayangkara Brimob, dan Fisioterapi Vokasi UI, panitia beserta tim medis dan fisioterapis menyediakan obat-obatan di beberapa tenda kesehatan serta race village.
Dari segi keamanan, panitia bekerja sama dengan Polres Depok, Polsek Beji yang menurunkan 30 personil, serta PLK UI yang menurunkan 50 anggotanya.
Acara ini juga didukung oleh beberapa mitra, antara lain Agung Concern, Bank Mandiri, Perwosi, BUMA, PLN, Krakatau Steel, Le Minerale, Bank Syariah Indoneia, dan PT. SMI.
Kemudian Pertamina Geothermal Energi (PGE), Garuda Indonesia, RSUI, Investree, Bank Tabungan Negara, Bursa Efek Indonesia, Angkasa Pura 2, Kereta Api Indonesia, dan Wellspro.