TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kebakaran Kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Jalan Taman Jati Baru, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (8/3/2022) lalu menuai perhatian publik.
Satu di antaranya disampaikan Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mendesak dilakukannya audit menyeluruh terkait alat pencegahan kebakaran di gedung milik pemerintah daerah.
Audit tersebut dilakukan merujuk diduga pemuci kebakaran, yakni korsleting listrik yang dinilainya merupakan bentuk kelalaian Pemprov DKI Jakarta.
"Tolong Pemprov DKI serius menangani dan mencegah hal ini. Kalau perlu, lakukan audit secara berkala. Coba cek alat-alat seperti APAR, Springkler otomatis, alarm kebakaran, di seluruh gedung Pemprov, dan cek secara seriusm," ungkap William pada Rabu (9/3/2022).
"Sudah kredibel atau belum. Jangan sampai, anggaran kita habis, pekerjaan tertunda, karena kelalaian yang berulang,” jelasnya.
William menyebutkan kebakaran tersebut melenyapkan banyak dokumen milik Pemprov DKI Jakarta.
Dia khawatir, kegiatan pelayanan publik dapat terhambat dengan adanya insiden kebakaran ini.
“Aset-aset dan dokumen Pemprov yang ikut terbakar pasti akan mengganggu kegiatan pelayanan publik. Akan tertunda ini, semuanya. Belum lagi, Pemprov perlu memikirkan renovasi gedung yang terbakar, jadi kena lagi di APBD DKI. Padahal, tadinya, dana APBD bisa untuk prioritas lain,” ucapnya.
Baca juga: Baru Dibangun Dua Unit dari Target 267 Rumah Aman, Politisi PSI Tagih Janji Manis Anies
Baca juga: Kota Depok Masuk PPKM Level 2, Pusat perbelanjaan dan Mal Diizinkan Beroperasi Hingga Pukul 21.00
Selain itu, William berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mengambil pembelajaran dari permasalahan kebakaran yang kerap terjadi.
Menurutnya, Pemprov DKI harus lebih banyak menyiapkan langkah-langkah preventif.
Meski demikian, politikus dari Fraksi PSI ini turut berempati dengan bencana kebakaran yang terjadi di gedung Dishub.
Melihat hal ini, dia meminta Pemprov DKI Jakarta lebih kritis dalam pencegahan kebakaran.
“Harapannya kejadian seperti ini dapat dihindari. Sudah ada Pergub yang mengatur antisipasi kebakaran. Ya, berkiblatlah pada aturan tersebut. Tidak usah lihat kemana-mana dulu,” ucap William.
Dikutip Kompas.com, gedung Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta di Jalan Taman Jati Baru, Gambir, Jakarta Pusat, terbakar pada Selasa (8/3/2022) dini hari.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 02.45 WIB. “Objek terbakar gedung Dishub lantai 2," ujar Asril Rizal dalam keterangannya, Selasa.
Menurut Asril, dugaan penyebab kebakaran karena adanya korsleting.
Asril menjelaskan, mulanya seorang penjaga keamanan (security) gedung Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) melihat kepulan asap di lantai dua, kemudian melaporkan hal tersebut ke penjaga keamanan gedung Dishub.
“Pihak security gedung Dishub langsung berupaya melakukan pemadaman APAR namun gagal karena kepulan asap sangat tebal, dan security langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas Damkar," tutur Asril.
Asril mengungkapkan, petugas damkar menemukan beberapa hambatan dalam proses pemadaman api.
“Ada tiga hambatan, asap tebal, listrik masih menyala, dan ventilasi sudah tertutup," ucap dia.
Dalam proses pemadaman api, Sudin Gulkarmat Jakpus menurunkan 7 unit mobil damkar dan 35 personel.
Kebakaran pada lahan seluas 100 meter persegi itu di perkirakan mengalami kerugian Rp 600 juta.
Tidak ada korban luka dan korban jiwa dalam kejadian ini. Api berhasil pada pukul 04.13 WIB.