Tanpa itu semua menurut Dudung, maka akan bisa dipengaruhi oleh paham yang tidak benar.
Apalagi jika hanya berdasar fanatisme sempit berlebihan, janganlah mempelajari agama terlalu dalam karena bisa menyimpang.
“Oleh karenanya banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh. Katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama, karena akhirnya terjadinya banyak penyimpangan penyimpangan,” ucap Dudung.
Baca juga: Geram dengan Tindakan Menteri Risma, Ibu Penyandang Disabilitas: Sangat Menyakiti Hati Saya
Baca juga: Pernyataan Tuhan Bukan Orang Arab Dudung Tuai Polemik, Ustaz Hilmi Ingatkan KSAD Lebih Bijaksana
Baca juga: Kalahkan Prabowo dan Luhut, Bu Risma Dinobatkan Jadi Menteri Terbaik versi Survei Indikator Politik
Ia mencontohkan sebagai prajurit harus memiliki dasar yang wajib dipahami dan mengerti yakni Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI. Jika tidak katanya maka menjalankan tugas sebagai prajurit tidak akan maksimal
“Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," kata Dudung,
Sebelumnya, Dudung juga ke Manokwari mengunjungi Markas Kodam XVIII/Kasuari.
Dudung juga menyempatkan ke Timika, Kabupaten Mimika untuk bertemu prajurit Batalyon Raider 754/ENK20/3 Kostrad.
Baca juga: Jenazah Idang Rasjidi Dimakamkan di TPU Kampung Kandang Jagakarsa, Shadu Rasjidi: Doain Bokap Gue Ya
Kepada prajurit TNI AD yang bertugas di Papua, Ddudung berpesan agar menyayangi masyarakat setempat dan jangan pernah menyakiti hati masyarakat.
"Jangan sedikit pun berfikir untuk membunuh, kalian harus sayang masyarakat dan kalian harus tunjukkan rasa sayang kepada masyarakat Papua."
"Kamu harus baik pada masyarakat Papua, jangan menyakiti hati mereka," kata Dudung di Markas Batalyon Raider 754, Selasa.
Pernyataan Tuhan bukan orang arab
Sebelumnya, pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman perihal berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia karena Tuhan kita bukan orang Arab mendapatkan respon keras dari banyak orang.
Di media sosial, khususnya Twitter, sosok Jenderal Dudung kembali ramai diperbincangkan terkait pernyataannya tersebut.
Jenderal Dudung dianggap memberikan pendapat yang kurang tepat dalam menganalogikan Tuhan.
Baca juga: Anies Instruksikan Jajarannya Awasi Kerja Kontraktor, Jangan Asal-asalan Bikin Sumur Resapan
Pernyataan Kasad Dudung itu ia sampaikan pada acara Podcast bersama presenter kondang Deddy Corbuzier.