Kisah Pembunuhan Janda oleh Kekasihnya di Lombok Mirip Kekejian PKI, Nyawa Harus Dibalas Nyawa

Tapi, perlakukan suaminya membuat Nurminah tak tahan. Ia pun bercerai sekitar tahun 2022.

Untuk menghidupi anaknya, Nurminah pun bekerja sebagai karyawan di warung sate bernama Sate Hajat di Lombok Barat.

Dia pun berkenalan dengan Imam Hidayat yang saat itu bekerja sebagai karyawan di toko bangunan. Imam Hidayat juga berstatus duda anak satu.

Saat ini peristiwa itu terjadi Imam Hidayat bekerja sebagai tukang parkir.

Baca juga: Kisah Detik-Detik Gadis Remaja Anak Buruh Tani di Padang Lawas Tewas dengan Alat Kelamin Robek

Bak, Romeo dan Juliet mereka larut dalam asmara, sehingga sepakat untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Sarinah (37), kakak korban menyebutkan bahwa ia selalu mengenang adiknya sebagai sosok periang dan humoris.

Tak hanya itu, dia juga seorang pekerja keras. Dia tidak masuk kerja hanya karena sakit. 

Baca juga: Kisah Cinta Berakhir Duka di Deli Serdang, Janda Muda Langgar Larangan Ibu

Status adiknya janda anak satu. Anaknya perempuan kelas V SD dan tinggal bersama ayahnya.

"Adik saya itu sudah 3 tahun pacaran dengan pelaku. Mereka itu seolah tak terpisahkan, karena kemana-mana selalu berdua. Kalau ada masalah dia jarang cerita ke saya, karena saya memang tinggla bersama suami," ujar Sarinah.

Diduga Cemburu

Minggu (10/8/2025), Nurminah dan Imam Hidayat sepakat bertemu di rumah kekasihnya tersebut di i Perumahan Perembun Asri, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.

Dari rumahnya, Nurminah berangkat sekitar pukul 08.00 Wita dengan menaiki motor Honda Beat warna hitam.

Saat tiba di rumah pelaku, diduga korban dan pelaku bercengkrama. Lalu mereka pun berasyik masyuk.

Baca juga: Kisah Lengkap Detik-detik Terakhir dan Tanda-tanda Mpok Alpa Khusnul Khatimah yang Jadi Cerminan

Saat itu Nurminah berkomunikasi melalui WhatsApp. Hal itu diketahui oleh kekasihnya, sehingga mereka pun cekcok mulut.

Amarah pelaku tak terkendali hingga memukul kepala korban dengan benda tumpul hingga tewas.