Kecelakaan Maut

Kisah Pilu Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Berjuang Hidup di Tengah Laut, Nasib Tragis di Deck Kapal

Kisah Pilu Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Berjuang Hidup di Tengah Laut Selat Bali, Nasib Tragis di Deck Kapal

|
Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
KORBAN DI DECK KENDARAAN - Bejo Susanto salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat menyebutkan bahwa penumpang yang di deck kendaraan banyak yang turut tenggelam bersama kapal. 

Bejo menyatakan bahwa ia dan temannya terjun ke laut itu sekira pukul 11.00 WITA. 

Sekitar pukul 03.30 WITA atau sekitar 3,5 jam berada di laut, temannya meninggal.

Agar jenazahnya tak terbawa arus laut, maka ia mengikat temannya itu ke tubuhnya.

"Salah satu temannya saya akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya saya ikat biar gak terbawa arus laut," katanya.

Bejo Korban KMP Tunu
KORBAN SELAMAT - Bejo Santoso warga Banyuwangi, Jawa Timur mencerita perjuangan hidup selama berada di tengah laut Selat Sunda.

Sekitar pukul 05.30 WITA di saat tubuh kedinginan dan kelelahan, terlihat ada perahu nelayan.

Di perahu nelayan itu terlihat ada kru KMP Tunu Pratama Jaya. Melihat ada secercah harapan, ia dan temannya memanggil nelayan tersebut meminta pertolongan.

"Kebetulan mesin perahunya mati, sehingga teriakan minta pertolongan dari kami terdengar. Nelayan itu lalu menyelamatkan kami," ujar Bejo.

Kirim Pasukan Katak

Dikutip dari Kompas.com, Komando Armada II TNI AL menerjunkan pasukan katak untuk bersama Tim SAR gabungan mencari penumpang korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam.

Tak hanya pasukan katak, TNI juga menurunkan berbagai unsur kekuatan militer, mulai dari kapal perang dan pesawat pengintai.

Kekuatan yang diterjunkan meliputi KRI Teluk Ende (TLE-517), KRI Tongkol (TKL-813), satu Pesawat Udara CN 235, dua unit Kapal Angkatan Laut (Kal), satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB), serta dukungan tim penyelam dan pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska)

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi.

Mayjen Kristomei menyebutkan bahwa operasi ini dipimpin langsung oleh Danguspurla Koarmada II dan melibatkan berbagai instansi terkait.

Hal ini sebagai komitmennya untuk terus melaksanakan proses pencarian meskipun terkendala oleh kondisi laut yang kurang mendukung.

"Tantangan utama dalam operasi ini adalah kondisi laut yang kurang bersahabat, namun TNI tetap berkomitmen maksimal dalam menjalankan misi kemanusiaan ini," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved